Ada mitos pada sebagian masyarakat Kalimantan bahwa kulit memar hingga berwarna kebiruan akibat dihisap makhluk mistis yang bernama Kuyang.
Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Dalam budaya masyarakat Kalimantan ada kepercayaan bahwa kulit memar terutama dialami oleh perempuan saat haid dan atau melahirkan kulit memar berwarna kebiruan saat bangun pagi adalah akibat dihisap Kuyang.
Kuyang dianggap doyan mengisap darah kotor orang haid atau darah wanita bekas melahirkan dan darah bayi yang baru lahir. Namun tidak sampai menyebabkan korbannya kehabisan darah dan meninggal seperti halnya Drakula dalam cerita-cerita honor di film Barat..
Memang merupakan hal yang wajar saat bagian tubuh tertentu seperti lengan atau kaki terbentur suatu benda, atau kita bertabrakan dengan pemain lain dalam pertandingan olahraga.
Namun, terkadang memar muncul tanpa alasan yang jelas. Beberapa orang juga lebih mudah memar dibandingkan yang lain.
Pada memar yang timbul tanpa diketahui pasti penyebabnya, akan sangat membantu mengetahui faktor-faktor di balik memar atau apakah ada gangguan kesehatan tersembunyi yang mungkin belum disadari.
Memar merupakan biasanya ditandai pada kulit dengan warna merah gelap, agak ungu, atau pun kekuningan. Biasanya memar terjadi saat pembuluh darah kecil, yang disebut kapiler, mengalami kerusakan dan bocor di bawah permukaan kulit.
Sebagian besar memar terjadi karena trauma minor, misalnya terbentur atau jatuh. Namun, ada sejumlah faktor lain yang bisa memunculkan memar.
Dikutip dari Kompas.com, menurut Dokter keluarga Cleveland Clinic, Ohio, Dr Cory Fisher, memar bisa terjadi karena seseorang kekurangan zink atau vitamin B.
"Kekurangan zinc atau vitamin B terkadang juga menimbulkan tanda memar," kata dr.Cory Fisher.
Beberapa gangguan perdarahan juga bisa menimbulkan memar, misalnya kerusakan liver, hemofilia, atau pun sindrom cushing.
"Memar juga terjadi pada kondisi apa pun yang menurunkan jumlah trombosit (trombosit bertanggung jawab membantu darah membeku) seperti kanker darah seperti leukemia atau limfoma," kata dr.Neha Pathak, senior editor di WebMD.
Selain itu, efek samping beberapa pengobatan juga bisa menyebabkan darah menjadi lebih encer, misalnya steorid atau obat pereda nyeri.
Kulit yang tipis
Sebagian orang memang lebih gampang mengalami memar. Faktor bertambahnya usia juga bisa berperan.
"Semakin kita tua, kulit jadi tipis dan pada satu titik pembuluh darah juga makin rapuh. Ini adalah kombinasi yang membuat orang tua lebih gampang memar," kata Fisher.
Wanita juga cenderung lebih mudah mengalami memar, hal ini karena kulit laki-laki sekitar 20 persen lebih tebal. Tak cuma itu, saat usia bertambah seorang wanita akan lebih banyak kehilangan kolagen dibanding pada pria.
Secara umum memar akan hilang setelah satu atau dua minggu. Untuk mempercepat pudarnya memar, kita bisa mengompres dingin bagian tubuh segera setelah terjadi trauma atau cedera. Kemudian ganti dengan kompres hangat untuk meningkatkan aliran darah. (Kompas.com).
Editor: Ghazali Rahman
Uploader: Faryz EF