Tompi juga menekankan pentingnya tata cara yang benar dalam pembiusan.
"Ini ada tata caranya, nggak boleh sembarangan. Salah kasih obat bius, pasien bisa gagal napas," tambahnya dengan nada tegas.
Kasus meninggalnya ENS ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih klinik dan tenaga medis yang kompeten saat hendak melakukan prosedur estetika.
Kejadian ini juga diharapkan dapat menjadi perhatian bagi otoritas terkait untuk lebih memperketat regulasi dan pengawasan terhadap klinik-klinik yang menawarkan layanan bedah estetika.
Semoga kejadian tragis seperti ini tidak terulang kembali dan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat.