Penderita alergi dianjurkan untuk berkonsultasi sebelum mencoba air kelapa.
Meski dikenal membantu hidrasi, konsumsi air kelapa justru bisa memperparah diare pada sebagian orang.
Linda Sari, ahli gizi klinis, menyebutkan bahwa efek ini disebabkan kandungan FODMAP, kalium tinggi, dan tambahan pemanis pada produk air kelapa tertentu.
“Bagi beberapa orang, minum air kelapa dalam jumlah besar dapat menyebabkan efek pencahar yang memperburuk diare,” jelas Linda.
Ia menyarankan untuk mengonsumsi air kelapa secukupnya dan memilih produk tanpa tambahan pemanis.
Penderita cystic fibrosis, yang membutuhkan asupan natrium lebih tinggi, justru tidak disarankan mengonsumsi air kelapa. Dr. Dedi Iskandar, spesialis paru, mengatakan bahwa air kelapa mengandung kalium tinggi dan natrium rendah, sedangkan penderita cystic fibrosis membutuhkan lebih banyak garam dalam tubuhnya.
"Asupan air kelapa justru memperburuk keseimbangan elektrolit mereka,” tegasnya.
Ia merekomendasikan minuman elektrolit yang kaya natrium untuk menjaga keseimbangan tubuh penderita cystic fibrosis.
Dr. Rahayu Lestari, spesialis akupuntur dan pengobatan tradisional, menjelaskan bahwa konsumsi air kelapa tidak dianjurkan bagi individu yang memiliki kondisi tubuh “dingin,” ditandai dengan seringnya tangan dan kaki terasa dingin.
“Dalam pengobatan tradisional, air kelapa dianggap memiliki sifat yang mendinginkan tubuh. Bagi mereka yang sensitif, air kelapa bisa menimbulkan rasa lelah atau menurunkan metabolisme,” jelas Dr. Rahayu.