Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) mencetak sejarah dengan mengirimkan salah satu mahasiswanya, Muhammad Zaini, untuk mengikuti program bergengsi "Japan Friendship Ties Program: Indonesian-Japan Multicultural Society Building Exchange" (JENESYS 2024).
Banuaterkini.com, BANJAR - Program ini berlangsung mulai 27 Januari hingga 4 Februari 2025 di Tokyo, Jepang, dengan tujuan mempererat hubungan antarnegara serta mempromosikan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional.
Acara pelepasan Muhammad Zaini, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, digelar pada Jumat (24/01/2025), di Gedung Dakwah UNUKASE.
Pelepasan ini dilakukan langsung oleh Wakil Rektor I, Dr Jarkawi, Wakil Rektor II, Dr Herita Warni, Wakil Rektor III, Dr Murjani dan dihadiri oleh dosen, bagian akademik, dan Kabiro AUAK UNUKASE.
Dalam pidato pelepasan, Dr Jarkawi mengingatkan pentingnya nilai-nilai disiplin dan ketepatan waktu yang menjadi budaya masyarakat Jepang.
"Saya berharap Anda dapat beradaptasi dengan budaya Jepang, terutama dalam hal ketepatan waktu. Disiplin sangat penting agar dapat meninggalkan kesan yang baik," pesannya.
Senada, Dr. Herita Warni memberikan nasihat praktis terkait persiapan menghadapi musim salju di Jepang.
"Siapkan jaket tebal dan perlengkapan lain agar tetap sehat selama kegiatan berlangsung," ujarnya.
Sementara itu, Dr. Murjani mendorong Zaini untuk memanfaatkan momen tersebut sebagai ajang mengenalkan budaya Indonesia, khususnya budaya Kalsel.
"Jangan lupa kenalkan baju khas Sasirangan dan jaga nama baik kampus serta daerah kita," tambahnya.
Muhammad Zaini, yang lahir di Aluh-Aluh Besar, Kabupaten Banjar, Kalsel, pada 3 Februari 2003, dikenal sebagai mahasiswa berprestasi.
Putra almarhum Ahmad dan Jainah ini merupakan penerima beasiswa Nahdhatul Ulama (NU) yang membantunya menempuh pendidikan hingga semester lima.
Ia kemudian mendapatkan beasiswa dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang terus mendukung pembiayaan pendidikannya hingga saat ini.
Selama kuliah, Zaini aktif dalam berbagai organisasi, termasuk menjabat sebagai Presiden Mahasiswa UNUKASE periode 2024-2025.
Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan BEM UNUKASE periode 2023-2024, dan Ketua English Student Association pada 2022 hingga 2023.
Pengalaman ini menunjukkan kemampuan kepemimpinan dan komitmennya dalam mengembangkan kualitas diri serta kampus.
Pengalaman akademik Zaini juga tak kalah gemilang. Ia terlibat dalam program Kampus Mengajar Angkatan 8 di SMPN 4 Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalsel.
Di sekolah inilah tempat ia mengajar Bahasa Inggris dengan pendekatan interaktif untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa.
Program ini menjadi bukti kontribusinya terhadap pengembangan pendidikan di daerah terpencil.
Selain aktif di organisasi dan akademik, Zaini juga mempersiapkan diri dengan mengikuti pelatihan TOEFL untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.
Ia juga dikenal memiliki keterampilan public speaking, problem-solving, dan teamwork yang kuat.
Dalam program JENESYS 2024, Zaini akan membawa misi besar, yakni memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya budaya Kalsel.
Selain itu, ia juga ingin memperkenalkan nilai-nilai Islam moderat yang toleran kepada masyarakat Jepang.
"Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk berbagi nilai-nilai Islam yang damai dan toleran, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia," ujar Zaini.
Rektor UNUKASE, Dr. Abrani Sulaiman, saat pembekalan pada Selasa (21/01/2025) lalu juga turut memberikan pesan mendalam kepada Zaini.
Ia menekankan pentingnya menjaga nama baik universitas dan Indonesia selama mengikuti program tersebut.
"Jaga nama baik universitas dan negara kita. Manfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan berbagi tentang kekayaan budaya kita," pungkas Rektor.
Keikutsertaan Muhammad Zaini dalam program JENESYS 2024 tidak hanya menjadi kebanggaan bagi UNUKASE, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi di kancah internasional.