Pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI serta DPD RI Tahun 2024, Presiden Joko Widodo menekankan transformasi besar yang tengah dilakukan Indonesia dalam pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan ekonomi nasional.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Presiden menegaskan bahwa meskipun menghadapi tantangan dari berbagai negara, Indonesia tetap kokoh dan terus maju dengan tekad untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah di dalam negeri.
"Walau banyak negara lain menggugat, menentang, bahkan berusaha menggagalkan, tapi kita sebagai bangsa yang berdaulat dan besar tidak goyah, bahkan terus maju melangkah," tegas Jokowi.
Transformasi ini dimulai dengan pengolahan nikel, bauksit, dan tembaga, dan akan diperluas ke sektor lain seperti timah, perkebunan, pertanian, dan kelautan.
Langkah ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan pendapatan negara secara signifikan. Dalam delapan tahun terakhir, pembangunan smelter dan industri pengolahan telah membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja dan menyumbang lebih dari Rp158 triliun bagi negara.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyoroti keberhasilan pemerintah dalam mengambil alih aset-aset strategis yang sebelumnya dikuasai oleh pihak asing, seperti Freeport, Blok Rokan, dan Newmont.
Ini merupakan bukti dari komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa kekayaan alam Indonesia dikelola untuk kesejahteraan rakyat.
Selain itu, Jokowi menegaskan pentingnya transisi menuju ekonomi hijau yang berkeadilan dan mudah diakses oleh masyarakat.
Potensi energi hijau Indonesia yang mencapai lebih dari 3.600 gigawatt akan dimanfaatkan dengan hati-hati dan bertahap, sesuai dengan standar internasional.
Di sektor teknologi, Indonesia telah meluncurkan INA Digital, sebuah platform digital terintegrasi untuk layanan pemerintah.
Pemerintah juga berencana untuk memperluas cakupan elektrifikasi dan internet di tahun 2024 guna mendukung digitalisasi UMKM dan pengembangan startup, sehingga menciptakan lebih banyak entrepreneur muda berkualitas di Indonesia.
Presiden Jokowi juga menegaskan komitmennya untuk memperkuat dukungan terhadap produk dalam negeri dengan memprioritaskan belanja pemerintah dan BUMN untuk produk-produk lokal, dengan tujuan agar manfaat dari ekonomi dapat kembali kepada rakyat.
Di bidang hukum, Jokowi mengungkapkan rasa syukur atas kemajuan dalam pembaruan hukum nasional, termasuk pengesahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang baru, UU Cipta Kerja, dan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual.
Upaya ini merupakan langkah penting dalam memodernisasi hukum Indonesia dan memberikan perlindungan yang lebih kuat, terutama bagi perempuan dan anak-anak.