Namanya tak banyak dikenal publik, tapi Agung Surahman mendadak jadi buah bibir nasional. Penyebabnya? Ia dijemput langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dengan menggunakan pesawat kepresidenan RI 1, Minggu (06/04/2025).
Banuaterkini.com, JAKARTA - Aksi yang jarang terjadi dalam sejarah kepresidenan RI itu langsung viral, membuat banyak orang penasaran, siapa sebenarnya Agung Surahman?
Agung Surahman bukan nama asing di lingkar dalam Prabowo Subianto.
Ia telah menjadi asisten pribadi Presiden sejak 2020, jauh sebelum Prabowo menjabat sebagai orang nomor satu di republik ini.
Lulusan Universitas Bengkulu ini dikenal sebagai figur muda yang cerdas dan pekerja keras.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Relawan Sanak Prabowo, sebuah komunitas relawan di kampung halamannya, Bengkulu.
Namun siapa sangka, pria yang dulunya hanyalah seorang pegawai bank dan tenaga admin perusahaan swasta.
Karier politiknya dimulai ketika ia mengikuti pelatihan kader Partai Gerindra selama tiga bulan.
Dalam seleksi internal partai tersebut, Agung mencatatkan prestasi gemilang.
Ia berhasil meraih peringkat pertama dalam ujian akhir dan tes IQ, menyisihkan lebih dari 500 peserta lainnya dari seluruh Indonesia.
“Bapak Prabowo waktu itu memilih 10 orang terbaik. Saya bersyukur jadi yang pertama,” ujar Agung dalam wawancara eksklusif, Senin (07/04/2025).
Sejak saat itu, ia mulai intens mendampingi Prabowo dalam berbagai agenda politik dan kegiatan kenegaraan.
Meski jarang terekspos kamera, Agung selalu berada di belakang layar, menjalankan perannya sebagai asisten pribadi.
Kepopuleran Agung di ranah publik melonjak setelah peristiwa tak biasa terjadi.
Saat akan melakukan kunjungan ke Malaysia, Presiden Prabowo justru meminta pesawat RI 1 transit ke Bengkulu hanya untuk menjemput dirinya.
Alasannya, Agung kehabisan tiket pesawat komersial dari Bengkulu ke Jakarta.
“Saya diminta mendampingi Presiden ke Malaysia, tapi tiket habis. Ternyata beliau (Prabowo) putuskan untuk singgah menjemput saya,” jelas Agung, dikutip dari Kompas.com.
Pesawat hanya berada di Bandara Fatmawati selama 23 menit, tanpa Prabowo turun dari pesawat.
Agung menaiki tangga pesawat sendiri dan segera bergabung dalam penerbangan menuju Kuala Lumpur.
Meski viral, Agung menyadari langkah penjemputan tersebut menimbulkan banyak pertanyaan.
Ia pun segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
"Saya atas nama pribadi mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Bengkulu. Kejadian ini sangat mendadak dan di luar dugaan saya,” ujarnya dengan nada tulus.
Ia juga menyampaikan permintaan maaf dari Presiden Prabowo karena tidak sempat menyapa masyarakat Bengkulu saat transit.
Meski kini dekat dengan pusat kekuasaan, Agung tetap dikenal sebagai sosok yang sederhana dan tidak banyak bicara.
Ia masih aktif menjalin komunikasi dengan rekan-rekan lamanya di Bengkulu dan beberapa kali pulang ke daerah untuk bersilaturahmi.
“Beliau (Prabowo) banyak mengajarkan saya arti loyalitas, tanggung jawab, dan cinta tanah air,” ucapnya.
Kini, sorotan terhadap Agung mungkin belum akan surut.
Namun bagi pria yang dulunya hanya berharap bisa ‘sekadar ikut membantu’, menjadi bagian dari sejarah — meski tak sengaja — adalah tanggung jawab besar.
Kisah Agung Surahman mengingatkan publik bahwa di balik panggung kekuasaan, selalu ada sosok-sosok pekerja senyap yang tak kalah penting perannya.
Dan kali ini, salah satu dari mereka, justru menjadi pusat perhatian nasional.