Pemerintah terus berupaya mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dengan mengadopsi langkah-langkah strategis.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Salah satu pendekatan yang menjadi perhatian adalah penerapan sistem Sentralistik Demokratik (Sendem), sebagaimana disampaikan Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, Penasehat Khusus Presiden Bidang Urusan Pertahanan Nasional.
Menurut Dudung, sistem ini mengombinasikan sentralisasi dan demokrasi, memungkinkan pengambilan keputusan terpusat namun tetap melibatkan partisipasi rakyat.
“Sentralistik Demokratik bertujuan menciptakan keseimbangan antara efisiensi pemerintahan dan partisipasi rakyat, yang mendukung stabilitas serta pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya saat menerima kunjungan Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Firdaus, Senin (06/01/2025).
Dudung menjelaskan, sistem ini berpotensi mempercepat pengambilan keputusan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan menciptakan pelayanan publik yang lebih transparan serta berkualitas.
“Pengawasan yang terpusat memungkinkan birokrasi lebih efisien, memangkas prosedur tidak perlu, dan mempercepat proses pembangunan di seluruh wilayah,” imbuhnya.
Firdaus mendukung pandangan ini. Ia menekankan bahwa sistem Sentralistik Demokratik dapat meningkatkan stabilitas politik dan koordinasi antarinstansi pemerintah.
“Integrasi yang baik menciptakan efisiensi anggaran dan sumber daya manusia, yang mendukung keberlanjutan pembangunan,” ujarnya.
Melalui pendekatan ini, pemerintah berharap dapat mewujudkan target pertumbuhan ekonomi yang ambisius dengan tetap memperhatikan prinsip demokrasi.
Selain itu, stabilitas politik yang dihasilkan diyakini akan memperkuat koordinasi lintas sektor, mempercepat pembangunan, dan meningkatkan daya saing nasional di kancah global.
“Secara administratif dengan pengawasan dan kontrol dari pusat akan lebih efektif, sehingga akan timbul efisiensi birokrasi yang bisa memangkas prosedur yang tidak diperlukan, hal tersebut juga berpengaruh pada pengoptimalan sumberdaya sehingga terjadi efesiensi anggaran dan SDM,” pungkas Firdaus. (Iwan)