Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, mengungkapkan keterkejutannya saat mengetahui bahwa pembangunan Masjid Al Jabbar di era kepemimpinan Ridwan Kamil ternyata menggunakan dana utang dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Banuaterkini.com, BANDUNG - Tak tanggung-tanggung, utang sebesar Rp3,4 triliun yang dipinjam oleh Pemprov Jabar pada tahun 2021 kini menjadi tanggungan pemerintahannya hingga 2029.
"Saya tidak meminjam, tapi tiba-tiba ada tanggungan. Dulu dananya dipakai untuk apa?" ujar Dedi Mulyadi dalam sebuah rapat bersama stafnya.
Menurut penjelasan pihak Pemprov Jabar, dana tersebut digunakan untuk berbagai proyek infrastruktur, seperti jalan, pengairan, air limbah, pemukiman, ruang terbuka hijau, sarana peribadatan, dan revitalisasi pasar.
Salah satu proyek yang banyak menyita perhatian adalah pembangunan Masjid Al Jabbar, yang diklaim menelan anggaran Rp1 triliun.
"Jadi Masjid Al Jabbar dibangun dengan dana pinjaman?" tanya Dedi Mulyadi saat mengkaji alokasi anggaran.
Sayangnya, stafnya tidak dapat memberikan rincian jumlah dana utang yang dialokasikan untuk proyek tersebut.
Meskipun menghadapi tantangan keuangan besar, Dedi Mulyadi tetap optimis dalam menjalankan program pembangunan.
Ia memiliki ambisi untuk mempercepat pengembangan infrastruktur, termasuk pembangunan landasan pacu (runway) sepanjang 2 kilometer yang dapat digunakan dalam situasi darurat, seperti bencana alam.