Menurutnya, distribusi MBG di Papua, khususnya wilayah Jayapura, akan dimulai secara bertahap setelah Idul Fitri 2025.
"Sosialisasi ini sangat penting karena sebelumnya ada penolakan. Kita harus terus menyampaikan manfaat MBG. Berdasarkan komunikasi kami dengan Badan Gizi Nasional (BGN), program ini akan berjalan bertahap setelah Lebaran," jelas Ramses.
Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Papua akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyediakan lahan bagi Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).
Saat ini, empat titik telah siap, termasuk di Keerom, Abepura, Waena, dan Sentani.
Berdasarkan informasi dari BGN, terdapat 18 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang akan mengelola program MBG di Papua.
Dari jumlah tersebut, satu orang telah bekerja di Yappen, satu di Biak, satu di Sarmi, dan 15 lainnya di Jayapura dan sekitarnya.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap program MBG dapat berjalan lancar dan diterima oleh masyarakat Papua untuk meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak serta kelompok rentan.