Untuk mengurai kepadatan arus balik Lebaran 2025, Kepolisian Republik Indonesia resmi menggelar One Way Nasional mulai 3 April hingga puncaknya pada 6 April 2025.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Langkah strategis ini diumumkan oleh Korlantas Polri sebagai tindak lanjut dari arahan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo demi memastikan pemudik kembali ke kota asal dengan aman, nyaman, dan lancar.
Program ini ditandai dengan "Flag Off One Way Nasional" yang akan berlangsung pada Minggu, 6 April 2025.
Fokus utama kebijakan ini adalah pengaturan arus lalu lintas dari wilayah timur Pulau Jawa, seperti Semarang, Tegal, dan Brebes, menuju Jabodetabek.
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho menjelaskan bahwa sejumlah langkah telah dipersiapkan secara menyeluruh, mulai dari penebalan personel di berbagai titik rawan hingga rekayasa lalu lintas yang fleksibel dan situasional.
Kebijakan one way lokal akan mulai diberlakukan pada Kamis, 3 April 2025, dan akan mencapai puncaknya saat Flag Off One Way Nasional yang digelar pada Minggu, 6 April 2025.
Rekayasa lalu lintas ini mencakup jalur dari KM 188 Tol Palimanan hingga KM 70 Tol Cikampek.
Namun, apabila terjadi lonjakan volume kendaraan dari arah timur, jalur one way ini dapat diperpanjang hingga KM 246.
Sementara itu, skenario contraflow akan diterapkan secara situasional di KM 71, terutama jika arus kendaraan melampaui kapasitas normal, yakni mencapai lebih dari 6.400 kendaraan per jam.
Dalam kondisi seperti itu, Polri siap membuka contraflow hingga tiga lajur untuk mengurai kepadatan lalu lintas secara efektif.
Kakorlantas menambahkan, pemudik yang tergabung dalam program "Duta Pemudik Balik" akan menjadi simbol pelayanan humanis Polri dalam momen arus balik tahun ini.
Pengamanan juga diperkuat di jalur tol, jalur arteri, dan destinasi wisata yang rawan macet.
"Kami pastikan arus balik kali ini lebih terkendali. One way dan contraflow disiapkan agar masyarakat bisa kembali ke kota dengan selamat dan tanpa stres," ujar Irjen Pol. Agus.
Kebijakan ini tidak hanya berbasis pada antisipasi teknis, tapi juga pendekatan kemanusiaan.
Polri menekankan pentingnya keselamatan pengguna jalan dan mengimbau masyarakat mematuhi petunjuk petugas di lapangan serta informasi lalu lintas yang telah disiapkan.