Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa banyak purnawirawan TNI yang memutuskan terjun ke dunia politik dengan mendirikan partai.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Hal ini disampaikannya dalam acara halal bihalal Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, pada Selasa (06/05/2025).
"Senior-senior TNI ada yang terjun ke politik. Pak Edy Sudrajat, Pak Try bikin partai. Pak SBY bikin partai, Pak Wiranto bikin partai, saya bikin partai, karena kita ingin berbakti," ujar Prabowo dalam pidatonya.
Pernyataan ini langsung menyita perhatian publik, mengingat sejumlah nama besar yang disebut seperti Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Panglima ABRI Wiranto, hingga Wakil Presiden ke-6 RI Jenderal (Purn) Try Sutrisno, dikenal sebagai tokoh militer berpengaruh yang akhirnya memilih jalur politik sebagai pengabdian baru.
Try Sutrisno dan Kiprahnya di PKP
Nama Try Sutrisno turut disebut Prabowo sebagai salah satu tokoh militer yang mendirikan partai politik.
Berdasarkan data Kompas.com, Try Sutrisno bersama Jenderal TNI (Purn) Edy Sudrajat mendirikan Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) pada 15 Januari 1999.
Awalnya, partai ini bernama Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), pecahan dari Partai Golkar.
PKP dipimpin oleh sejumlah tokoh militer ternama seperti Letjen TNI (Purn) Sutiyoso yang menjabat sebagai ketua umum pada 2010-2015, serta A.M. Hendropriyono pada 2016-2018.
Meski begitu, kiprah PKP di kancah politik nasional belum begitu gemilang.
Partai ini hanya berhasil menempatkan wakilnya di DPR sebanyak dua kali, yakni pada Pemilu 2004 (3 kursi) dan Pemilu 2009 (1 kursi), setelah itu gagal menembus ambang batas parlemen.
Pada 3 September 2021, Try Sutrisno ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pembina PKP.
Sekjen PKP, Said Salahudin, menyebut keaktifan Try di partai merupakan hal luar biasa.
“Tidak kita temui di Republik ini, ada tokoh seangkatan beliau yang masih mau mengurusi partai. Bahkan sekarang ini saya lihat beliau sedang semangat-semangatnya membesarkan PKP,” kata Said dalam keterangan tertulis.
Perubahan nama dan lambang partai dari PKPI menjadi PKP sendiri telah dikukuhkan melalui musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) pada 25 Mei 2021.
Munaslub juga menunjuk Mayjen TNI Marinir (Purn) Yussuf Solichien sebagai ketua umum PKP periode 2021–2026.
Forum Purnawirawan dan Isu Gibran
Nama Try Sutrisno kembali mencuat dalam konteks politik nasional setelah diketahui sebagai salah satu purnawirawan yang menandatangani usulan Forum Purnawirawan TNI-Polri.
Forum ini beranggotakan 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel.
Salah satu poin usulan mereka yang menuai kontroversi adalah desakan agar MPR mencopot Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Tokoh-tokoh besar lain yang juga menandatangani forum ini antara lain Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Tyasno Soedarto, Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto, dan Marsekal (Purn) Hanafie Asnan.
Forum ini menyampaikan delapan tuntutan kepada pemerintah, termasuk penolakan terhadap pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), penggunaan tenaga kerja asing, hingga permintaan reshuffle terhadap sejumlah menteri yang diduga terlibat kasus korupsi.
Kehadiran Prabowo di halal bihalal PPAD dan momen kebersamaan dengan Try Sutrisno juga menjadi sorotan publik, mengingat dinamika politik yang sedang berkembang dan ketegangan terkait posisi Gibran.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo sebut purnawirawan bikin partai apa parpol yang didirikan try?"