Desainer Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN), I Nyoman Nuarta, menegaskan bahwa kritik terhadap karyanya bukanlah hal baru baginya.
Banuaterkini.com, JAKARTA – I Nyoman Nuarta menegaskan bahwa desain itu dibuat secara orisinil tanpa menggunakan konsep lain. Dan ia meminta agar kritik yang muncul tidak dikaitkan dengan masalah agama.
Kepada ANTARA yang mewawancarainya di Jakarta pada Sabtu (10/08/2024), Nyoman mengatakan bahwa kritik bukan hal baru baginya.
Pasalnya, ia telah mengalaminya sejak kuliah dan selama karya seni sebagai seniman, termasuk selama pembuatan Patung Garuda Wisnu Kencana ( GWK) di Bali.
“Dulu yang di GKW itu, 28 tahun saya dikritik habis oleh orang Bali sendiri, diisi macam-macam, saya itu sampai didemo, diancam segala macam, dianggap saya perusak budaya Bali,” ucap Nyoman, dikutip dari Antara, Minggu (11/08/2024).
Meski mendapatkan berbagai tekanan, Nyoman tetap melanjutkan proyek GWK secara mandiri, tanpa dukungan dari pemerintah maupun perbankan.
"Saya jalan sendiri, pemerintah enggak mau bantu saya, enggak ada satu bank pun yang mau bantu saya. Salah satu bank pun enggak mau membantu saya, padahal aset saya waktu itu sudah Rp1,3 triliun, dulu aset tanah kita 80 hektar," lanjutnya .
Ketekunan dan keyakinannya pada karya yang dihasilkan membuat GWK kini menjadi salah satu ikon Bali yang terkenal dan menjadi tuan rumah berbagai ajang internasional.
Menanggapi kritik terbaru terkait desain Istana Garuda, Nyoman menegaskan bahwa karya tersebut adalah hasil pemikiran orisinilnya tanpa mengadopsi konsep dari desain lain.