“Apakah masuk Senin, Selasa, kemudian Rabu libur, Kamis dan Jumat masuk, itu akan ditentukan lebih lanjut oleh DPRD,” jelas Nirwono.
Ia menambahkan, gagasan ini sebenarnya bukan hal baru. Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono telah mendorong penerapan WFH untuk mengurangi dampak buruk polusi udara di ibu kota.
Bahkan, sekolah-sekolah juga pernah diliburkan saat tingkat polusi udara berada di puncaknya.
Dengan kebijakan ini, Pramono-Rano berharap tidak hanya dapat mengurangi beban masyarakat akibat cuaca ekstrem dan polusi, tetapi juga meningkatkan keseimbangan hidup dan produktivitas warga Jakarta. (Kompas).