Ditlantas Polda Metro Jaya turut menyampaikan permohonan maaf atas sikap petugas yang mungkin dianggap tidak layak.
Brigadir DK sendiri mengaku berusaha melerai kemacetan yang diperparah oleh sebuah truk penambal jalan yang berhenti di tengah lajur.
Namun, gestur tubuhnya saat meminta pengemudi taksi untuk maju dianggap tidak sopan oleh sebagian masyarakat.
Di sisi lain, akun TikTok yang pertama kali menyebarkan video tersebut, @whatareudoingbruhhh, juga menyampaikan permintaan maaf.
“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang timbul akibat video yang saya unggah,” tulisnya.
Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada beberapa pejabat yang namanya sempat terbawa dalam narasi viral, termasuk kepada institusi Polri yang terkena imbas negatif dari video tersebut.
Raffi Ahmad berjanji akan lebih berhati-hati dan bijak bersama timnya dalam aktivitas berkendara di masa mendatang.
“Ke depannya, seluruh tim akan lebih berhati-hati dan bijak saat berkendara,” pungkasnya.
Insiden ini menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak terkait etika berlalu lintas, terutama dalam situasi pengawalan kendaraan dinas.
Polda Metro Jaya pun berkomitmen meningkatkan profesionalisme dalam melayani masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang. (Berbagai sumber).