"Masyarakat harus memastikan bahwa uang yang mereka kirimkan masuk ke rekening resmi milik hotel. Selain itu, untuk lebih aman, masyarakat disarankan menggunakan layanan pemesanan hotel melalui agen perjalanan daring atau online travel agent (OTA) yang lebih terpercaya," tambahnya.
Selain merugikan konsumen, pembajakan akun Google Bisnis juga menimbulkan dampak serius bagi hotel.
Informasi yang salah atau negatif dapat merusak citra dan reputasi hotel, yang pada akhirnya membuat mereka kehilangan pelanggan.
Andreas menegaskan bahwa penegak hukum harus bertindak cepat untuk mengungkap pelaku kejahatan ini dan memberikan sanksi yang tegas.
Ia juga menyarankan agar pelaku bisnis perhotelan meningkatkan sistem keamanan mereka untuk melindungi data bisnis dan reputasi dari ancaman ini.
Ia menekankan bahwa fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain seperti Singapura, yang mengindikasikan kemungkinan keterlibatan sindikat internasional.
Terkait persoalan tersebut, Andreas memastikan bahwa DPR akan terus mengawal kasus ini untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan reservasi hotel.
"Kejahatan digital ini terus berkembang, dan kita harus waspada terhadap celah-celah yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. Kita akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk meminimalisir risiko ini," tutup legislator asal Nusa Tenggara Timur tersebut.
Dengan peringatan ini, diharapkan masyarakat bisa lebih jeli dalam melakukan transaksi online, khususnya dalam pemesanan hotel, demi menghindari menjadi korban penipuan yang kian marak.