Menurut Rektor, keberangkatan Zaini tidak hanya membawa nama baik kampus, tetapi juga membanggakan Indonesia.
“Tugas kalian adalah membawa nama baik kampus dan bangsa Indonesia. Sampaikan pesan toleransi dan kedamaian melalui setiap interaksi,” pesan Dr. Abrani.
Dalam persiapannya, Zaini dibimbing langsung Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Isnaniah, yang didampingi Kepala Biro Bagian Akademik, Umum, dan Kemahasiswaan, Dwi Novi Yolanda.
Selain itu, Zaini juga mengikuti sesi daring bersama penyelenggara JENESYS untuk memahami detail program yang melibatkan kunjungan ke institusi budaya, diskusi lintas budaya, dan lokakarya.
Saat sesi pembekalan menjadi momen penting bagi Zaini. Ia merasa materi tentang komunikasi lintas budaya sangat relevan.
“Materi ini membantu saya memahami cara berinteraksi dengan masyarakat Jepang, terutama terkait etika dan penghormatan terhadap budaya lokal,” ungkapnya.
Zaini juga menyatakan bahwa mempelajari sejarah hubungan Indonesia dan Jepang memberinya perspektif baru tentang pentingnya diplomasi masyarakat.
“Jepang dikenal dengan inovasi dan kedisiplinan, sementara Islam mengajarkan nilai-nilai damai dan saling menghormati. Saya berharap dapat menjembatani dua kekuatan ini untuk mendorong kerja sama lintas budaya,” imbuhnya.
Zaini berharap program yang diikutinya ini dapat menjadi jembatan yang memperkuat hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang, termasuk pendidikan, budaya, dan keagamaan.
"Saya ingin memberikan kontribusi kecil dalam mempromosikan perdamaian, toleransi, dan kerja sama internasional melalui pengalaman ini," pungkasnya.