Sebanyak 55 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) periode 2024-2029 secara resmi dilantik dalam Rapat Paripurna di ruang rapat H. Mansyah Adrian, Senin (9/9/2024). Pelantikan ini menandai dimulainya babak baru bagi DPRD Kalsel dengan fokus utama pada kolaborasi bersama pemerintah daerah dan pengembangan pembangunan yang lebih inklusif di Banua.
Banuaterkini.com, BANJARMASIN – Acara pelantikan yang dihadiri oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan berbagai unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tersebut berlangsung hikmat.
Pengambilan sumpah janji dilakukan langsung di bawah kitab suci dan dipimpin oleh Ketua Sementara DPRD Kalsel, H. Supian HK, yang kembali didapuk memimpin untuk sementara waktu bersama wakilnya, H. Kartoyo.
Supian HK yang didapuk sebagai Pimpinan Sementara menegaskan komitmen DPRD Kalsel yang baru untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pembangunan Kalsel yang lebih maju dan berkelanjutan.
“Kami mengajak seluruh anggota dewan yang baru dilantik untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan berbagai pihak terkait. Kolaborasi ini menjadi kunci dalam mewujudkan visi Kalsel sebagai Gerbang Ibu Kota Negara dan mendukung agenda pembangunan nasional,” ungkap Supian.
Selain itu, Gubernur Kalsel, yang akrab disapa Paman Birin, menyampaikan pesan dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang menekankan pentingnya fungsi DPRD dalam pembentukan peraturan daerah, penyusunan anggaran, serta pengawasan terhadap jalannya pemerintahan daerah.
Tito mengingatkan bahwa sinergitas antara DPRD dan eksekutif sangat penting untuk menjawab berbagai tantangan pembangunan di daerah, terutama dalam konteks prioritas nasional seperti perpindahan ibu kota negara ke Kalimantan.
"Kami berharap kerja sama yang efektif antara legislatif dan eksekutif ini dapat terus berjalan, demi kesejahteraan masyarakat Kalimantan Selatan dan pembangunan Banua," ujar Paman Birin.
Acara ini sekaligus menjadi momentum bagi anggota dewan yang baru dilantik untuk berkomitmen meningkatkan pembangunan yang tidak hanya berfokus di pusat kota, tetapi juga menjangkau wilayah-wilayah pedesaan. Hal ini sejalan dengan upaya menciptakan pemerataan pembangunan yang lebih inklusif di seluruh wilayah Kalsel.