Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan terus mendorong transformasi ekonomi di wilayah tersebut sebagai upaya menghadapi tantangan ketergantungan pada sektor-sektor ekstraktif dan untuk mempersiapkan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Banuaterkini.com, BANJARMASIN — Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Fadjar Majardi, dalam acara Temu Responden Tahun 2024 yang digelar pada Kamis (10/10/2024) di Banjarmasin.
Mengusung tema "Transformasi Menuju Era Ekonomi Baru", acara tersebut dihadiri 200 responden dari berbagai survei dan liaison yang berperan dalam penyediaan data untuk mendukung kebijakan ekonomi daerah.
Dalam sambutannya, Fadjar menekankan pentingnya perubahan struktur ekonomi di Kalimantan Selatan yang selama ini masih sangat bergantung pada sektor-sektor seperti pertambangan (27,42%), pertanian (12,80%), dan industri pengolahan (10,65%).
“Kontribusi sektor-sektor ini sangat signifikan, tetapi dalam jangka panjang, kita harus mulai melakukan diversifikasi ekonomi untuk menghadapi tantangan keberlanjutan dan dampak lingkungan,” ujar Fadjar.
Meskipun demikian, Fadjar juga memaparkan bahwa kinerja ekonomi Kalimantan Selatan menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Pada triwulan terakhir, ekonomi wilayah ini tumbuh sebesar 7,53% (qtq), dengan pertumbuhan tahunan mencapai 4,81% (yoy) dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Sementara, pada semester I 2024, pertumbuhan ekonomi mencapai 4,88% (ctc), sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,08%.
“Pertumbuhan ini menggembirakan, namun tantangan ke depan adalah bagaimana kita bisa mempertahankan pertumbuhan tersebut sambil mendorong transformasi menuju sektor-sektor yang lebih berdaya tahan dan berkelanjutan,” kata Fadjar.
Fadjar juga menyoroti potensi besar yang dapat dimanfaatkan Kalimantan Selatan dari pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Menurutnya, pembangunan IKN bisa menjadi momentum bagi Kalimantan Selatan untuk melakukan diversifikasi ekonomi, khususnya di sektor perdagangan, logistik, dan industri kreatif.
"IKN memberikan peluang luar biasa bagi Kalimantan Selatan untuk memperkuat sektor-sektor di luar sumber daya alam. Dengan infrastruktur yang sedang dibangun di Kalimantan Timur, akan ada efek domino yang bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di wilayah kami," jelasnya.
Menurut Fadjar, pembangunan IKN tidak hanya akan meningkatkan konektivitas antarprovinsi, tetapi juga membuka pintu bagi peluang investasi baru dan mempercepat pembangunan infrastruktur di Kalimantan Selatan.
Hal ini diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Acara Temu Responden ini juga menjadi forum penting bagi Bank Indonesia untuk mengapresiasi kontribusi para responden yang selama ini memberikan data dan informasi yang akurat.
Fadjar menekankan bahwa data berkualitas dari responden sangat vital dalam membantu Bank Indonesia menyusun kebijakan ekonomi yang tepat sasaran, terutama dalam mengantisipasi perubahan global dan regional.
"Data yang valid dan berkualitas memungkinkan kami untuk melakukan asesmen kebijakan yang lebih baik. Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih kepada para responden yang telah berkontribusi dalam survei dan liaison kami," katanya.
Sebagai bentuk apresiasi, Bank Indonesia Kalimantan Selatan memberikan penghargaan kepada 28 responden terbaik dan mengadakan undian doorprize.
Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan Cak Lontong dan Budi Doremi, yang membuat suasana semakin semarak.
Fadjar Majardi juga mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam menyongsong era baru perekonomian Kalimantan Selatan.
Menurutnya, sinergi dari semua pemangku kepentingan sangat penting untuk menghadapi tantangan global dan menciptakan perekonomian yang berkelanjutan.
“Kita perlu bekerja sama untuk membangun ekonomi yang tidak hanya kuat di masa kini, tetapi juga mampu bertahan menghadapi tantangan di masa depan. Kolaborasi, inovasi, dan optimisme adalah kunci menuju keberhasilan transformasi ekonomi Kalimantan Selatan,” pungkasnya.