Menurut Wardle dan Derakhshan (2017, hlm. 71), "Literasi media yang baik akan membantu publik membedakan antara berita yang akurat dan propaganda." Oleh karena itu, edukasi literasi media harus menjadi agenda nasional untuk memperkuat daya kritis masyarakat terhadap informasi yang beredar.
Epilog
Di tengah tantangan yang semakin besar, pers di Indonesia harus kembali pada prinsip dasarnya sebagai pilar demokrasi. Independensi dan integritas harus menjadi nilai utama dalam setiap pemberitaan. Jika media terus tunduk pada kepentingan politik dan ekonomi, maka demokrasi yang sehat hanya akan menjadi utopia.
Peringatan Hari Pers Nasional 2025 ini harus menjadi refleksi bagi seluruh insan pers untuk kembali pada khitahnya. Pers yang kuat adalah pers yang bebas dari intervensi, berorientasi pada kepentingan publik, serta menjunjung tinggi nilai-nilai jurnalisme yang profesional dan etis. Hanya dengan demikian, pers dapat tetap relevan dan berperan dalam membangun Indonesia Emas 2045.
*) Penulis adalah Pemimpin Redaksi Banuaterkini.com, Pegiat Literasi Media.
Referensi: