Menjaga Integritas dan Independensi Pers di Era Disrupsi Digital

Redaksi - Sabtu, 8 Februari 2025 | 16:07 WIB

Post View : 28

ILUSTRASI: Apakah media masih bisa berdiri tegak sebagai pilar demokrasi atau justru menjadi boneka kekuasaan? (BANUATERKINI).

Menurut Wardle dan Derakhshan (2017, hlm. 71), "Literasi media yang baik akan membantu publik membedakan antara berita yang akurat dan propaganda." Oleh karena itu, edukasi literasi media harus menjadi agenda nasional untuk memperkuat daya kritis masyarakat terhadap informasi yang beredar.

Epilog

Di tengah tantangan yang semakin besar, pers di Indonesia harus kembali pada prinsip dasarnya sebagai pilar demokrasi. Independensi dan integritas harus menjadi nilai utama dalam setiap pemberitaan. Jika media terus tunduk pada kepentingan politik dan ekonomi, maka demokrasi yang sehat hanya akan menjadi utopia.

Peringatan Hari Pers Nasional 2025 ini harus menjadi refleksi bagi seluruh insan pers untuk kembali pada khitahnya. Pers yang kuat adalah pers yang bebas dari intervensi, berorientasi pada kepentingan publik, serta menjunjung tinggi nilai-nilai jurnalisme yang profesional dan etis. Hanya dengan demikian, pers dapat tetap relevan dan berperan dalam membangun Indonesia Emas 2045.

*) Penulis adalah Pemimpin Redaksi Banuaterkini.com, Pegiat Literasi Media.

Referensi:

  • Hanitzsch, T. (2007). "Deconstructing Journalism Culture." Communication Theory, 17(2), hlm. 191.
  • Kovach, B., & Rosenstiel, T. (2014). The Elements of Journalism: What Newspeople Should Know and the Public Should Expect. New York: Three Rivers Press.
  • McQuail, D. (2010). McQuail’s Mass Communication Theory. London: Sage, hlm. 85.
  • Newman, N., Fletcher, R., Kalogeropoulos, A., & Nielsen, R. K. (2023). Reuters Institute Digital News Report 2023., hlm. 34.
  • Schudson, M. (2011). The Sociology of News. New York: Norton, hlm. 89.
  • Wardle, C., & Derakhshan, H. (2017). Information Disorder: Toward an Interdisciplinary Framework for Research and Policy Making., hlm. 71.

Halaman:
Baca Juga :  Buya Syafii Maarif, Sang Matahari yang Bersinar Tanpa Pilih Kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev