Keaktifannya di organisasi inilah yang menjadi salah satu alasan ia terpilih mewakili UNUKASE dalam program JENESYS.
"Awalnya saya tidak percaya saat ditawarkan menjadi perwakilan. Ini mimpi yang bahkan tidak pernah saya bayangkan sebelumnya," ujar Zaini.
Sang ibu, Jainah, kaget sekaligus bangga saat mengetahui anaknya terpilih.
“Mama sempat bertanya, ‘Berani kah pergi sendirian?’ Tapi akhirnya beliau mendukung penuh,” cerita Zaini.
Dalam program JENESYS 2024, Zaini membawa misi penting, yaitu memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya budaya Kalimantan Selatan, kepada masyarakat Jepang.
Ia juga ingin menyampaikan nilai-nilai Islam moderat yang damai dan toleran. Sebagai wakil dari Kalsel dan Indonesia, Zaini menjadi bagian dari 16 peserta yang mewakili tiga organisasi besar yaitu Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Masjid Istiqlal.
“Saya ingin menunjukkan kekayaan budaya kita, seperti kain khas Sasirangan, dan memperkenalkan Islam sebagai agama yang damai dan toleran,” kata Zaini.
Pesan tersebut selaras dengan harapan dari Rektor UNUKASE, Dr. Abrani Sulaiman, yang meminta Zaini untuk menjaga nama baik kampus dan Indonesia selama di Jepang.
Zaini mengaku bahwa pengalaman ini memberinya pandangan baru tentang cita-citanya.
Jika sebelumnya ia hanya bermimpi menjadi guru Bahasa Inggris, kini ia berharap dapat melanjutkan pendidikan S2 di luar negeri melalui jalur beasiswa.