Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) mendapatkan wawasan mendalam tentang peran penting kode etik dalam dunia keinsinyuran melalui webinar bertajuk “Implementasi dan Pelanggaran Kode Etik dalam Dunia Insinyur” yang digelar Kamis (07/11/2024).
Banuaterkini.com, BANJAR - Kegiatan ini diselenggarakan melalui kolaborasi UNUKASE, PT Cita Prasada Konstruksi, dan Dinas PUPR Kota Banjarmasin untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman tentang pentingnya menjaga integritas dalam profesi teknik sipil.
Webinar ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Khairul Ahmad CEO PT Cita Prasada Konstruksi, dan Habibie Budi Nurhakim, regulator analis dari Dinas PUPR Kota Banjarmasin.
Mereka menyampaikan bagaimana kode etik menjadi fondasi dalam menjaga kualitas dan kredibilitas seorang insinyur.
Menurut Khairul Ahmad, kode etik tidak melulu hanya soal kepatuhan terhadap aturan yang berlaku, tetapi memiliki andil yang positif terhadap masyarakat dan lingkungan.
“Kode etik bukan hanya soal kepatuhan aturan, tapi juga kontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan,” kata Khairul Ahmad, yang akrab disapa Mas Arul.
Ia menekankan pentingnya etika dalam dunia konstruksi, terutama untuk mencegah pelanggaran serius seperti kecurangan akademis, penyalahgunaan sumber daya, serta praktik korupsi yang dapat merusak citra profesi.
Sementara itu, Habibie Budi Nurhakim menyoroti pentingnya regulasi sebagai alat untuk meminimalisir pelanggaran kode etik di lapangan.
“Kami menerapkan regulasi ketat untuk memastikan praktik keinsinyuran berjalan sesuai standar dan memenuhi harapan masyarakat,” jelas Habibie.
Menurutnya, regulasi yang terstruktur akan menjaga agar profesi insinyur tetap terpercaya dan hasil proyek berdampak positif bagi masyarakat.
Webinar ini juga mengangkat isu terkait penerapan kode etik di era digital. Dengan semakin banyaknya perangkat lunak dan teknologi baru dalam dunia konstruksi, tantangan etika semakin kompleks.
Mahasiswa didorong untuk memahami bahwa teknologi harus digunakan secara bertanggung jawab dan tidak boleh mengabaikan prinsip-prinsip etika dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek.
Pada kesempatan yang sama Dekan Fakultas Sains Teknologi dan Kesehatan (FSTK) UNUKASE, Silfiana Ila Masruroh, menyampaikan harapan agar webinar ini memperkuat komitmen mahasiswa terhadap etika profesi.
“Kami berharap mahasiswa Teknik Sipil memahami peran kode etik dalam menjaga kualitas dan kredibilitas profesi insinyur, serta berkomitmen pada tanggung jawab dan integritas,” ungkapnya dalam sambutan.
Sepanjang webinar, mahasiswa UNUKASE tampak antusias bertanya tentang isu-isu etika yang kerap dihadapi dalam dunia teknik sipil, termasuk dampak pelanggaran yang bisa merusak reputasi dan menimbulkan konsekuensi hukum.
Diskusi ini memberi mereka perspektif praktis yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan profesi di masa depan.
Acara ini diakhiri dengan pemberian e-sertifikat bagi peserta, serta membuka peluang bagi mereka untuk menjalin relasi dengan para profesional di industri.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa semakin memahami pentingnya kode etik sebagai landasan profesionalisme dan tanggung jawab sosial dalam dunia keinsinyuran," pungkas Ila.