"Kita mengangkat tema ini untuk berusaha memberikan pemahaman pada pelajar mengenai bahaya dan sanksi, unyuk meminimalisir tindakan pembullyan," ujarnya.
Tambahnya, menurut Ahim, pelajar SD masih dalam masa labil dan belum bisa membedakan perilaku buruk.
Hal tersebut pula menjadi salah satu alasan mensosialisasikan dampak bullying ini kepada pelajar SD.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Sekolah SDN Purwosari 1-2, Fajari, para dewan guru dan dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Pembangunan, MS Shiddiq.
Senada dengan hal tersebut, Shiddiq menegaskan bahwa isu perilaku bullying yang diangkat mahasiswa bombingannya merupakan persoalan aktual.
"Tema yang diangkat ini sangat tepat, karena anak-anak SD adalah generasi yang harus sejak awal dikenalkan istilah bullying," terang Doktor Ilmu Komunikasi ini.
Selain meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam berkomunikasi, Shiddiq berharap para pelajar yang mengikuti sosialisasi dapat membentangi diri dari perilaku bullying.
"Mereka bisa memahami bagaimana caranya mengantisipasi, menghadapi dan langkah-langkah penting apa yang harus dilakukan pada saat terjadi peristiwa perundungan di sekolah dan melaporkannya," pungkasnya.
Editor: Ghazali Rahman