Sementara itu, pasangan Raudatul-Rozanie lebih banyak berbicara mengenai program-program sosial yang mereka yakini bisa mengubah kualitas hidup masyarakat Kalimantan Selatan.
Meskipun demikian, elaborasi mereka terhadap beberapa isu penting dinilai kurang eksploratif, terutama dalam menyampaikan program konkret terkait ekonomi masyarakat kecil.
Menurut pengamat politik MS Shiddiq, pasangan Muhidin-Hasnuryadi menunjukkan kekompakan yang lebih baik dalam debat ini.
"Pasangan Muhidin-Hasnuryadi terlihat lebih siap dan saling melengkapi, terutama dalam menjawab isu-isu strategis seperti infrastruktur dan pelayanan publik," ungkapnya.
Namun, Raudatul-Rozanie tetap mendapat poin dalam penekanan program sosial dan inklusivitas yang dianggap relevan bagi masyarakat luas.
Debat publik ini menjadi momen penting bagi masyarakat Kalimantan Selatan untuk melihat langsung kapabilitas dan visi masing-masing pasangan calon dalam memimpin daerah mereka.
Dengan berbagai ide dan program yang disampaikan, masyarakat kini memiliki lebih banyak referensi untuk menentukan pilihan mereka pada Pilkada 2024 mendatang.