Penampilan ini memberikan kesan mendalam bagi wisudawan, keluarga, dan tamu undangan yang hadir.
Dibimbing dosen seni yang berpengalaman, Rofi Shafwan, kelompok tari ini mendapatkan arahan dan pelatihan intensif untuk menghadirkan penampilan berkualitas tinggi.
Rofi menekankan pentingnya seni tari sebagai sarana pelestarian budaya sekaligus wadah ekspresi kreativitas mahasiswa.
“Seni tari tradisional adalah warisan yang harus dijaga. Lewat tarian ini, mahasiswa tidak hanya belajar menghargai budaya, tetapi juga mengembangkan kompetensi mereka di bidang seni,” ujar Rofi, dalam keterangan yang diterima Banuaterkini.com, Sabtu (14//12/20240)
Seni sebagai Sarana Pelestarian dan Pendidikan
Menurut Rektor UNUKASE, Abrani Sulaiman, seni tradisional seperti tari Banjar memiliki nilai penting dalam membangun karakter mahasiswa dan memperkuat rasa cinta terhadap budaya daerah.
Melalui tarian ini, mahasiswa tidak hanya belajar teknik seni tetapi juga memahami filosofi dan pesan yang terkandung dalam setiap gerakan.
“Tarian ini tidak sekadar hiburan, tetapi juga simbol pelestarian warisan budaya Banjar. Seni tradisional perlu terus dikembangkan agar generasi muda dapat mempelajarinya dan bangga terhadap identitas daerah,” ujarnya.
Selain itu, tarian tradisional menjadi media penting untuk memperkenalkan budaya lokal kepada masyarakat luas.
UNUKASE berharap seni seperti ini dapat menjadi jembatan untuk mempromosikan kekayaan budaya Kalimantan Selatan, baik di tingkat nasional maupun internasional.