HEBOH! Fenomena Solstis dan Isu Tak Boleh Keluar Rumah 21 Desember, Ini Kata BRIN

Banuaterkini.com - Minggu, 18 Desember 2022 | 09:43 WIB

Post View : 115

BRIN meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan isu "jangan keluar rumah 21 Desember", karena fenomena solstis hanyalah peristiwa astronomi biasa. Foto: Instagram @lapan_ri.

Laporan: Ariel Subarkah l Editor: Ghazali Rahman

Jagat medsos kembali ramai dengan isu yang tak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Pada video yang beredar di platform Tiktok itu menyarankan agar orang jangan keluar rumah pada 21 Desember. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pun akhirnya buka suara. 

Jakarta, Banuaterkini.com -  Video yang beredar pada Minggu (11/12/2022) sepekan lalu itu dan sudah ditonton lebih dari 5 juta orang itu membuat heboh, lantaran disertai narasi bakal munculnya fenomena solstis yang dianggap berbahaya.

Video juga disertai tangkapan layar laman berita yang menyebutkan bahwa 21 Desember mendatang akan terjadi fenomena solstis.

"Tidak boleh keluar malam tanggal 21 Desember 2022," ujar si pengunggah seperti dilansir Kompas.com. 

Apa itu solstis? Melalui kolom komentar, pengunggah juga menerangkan apa itu fenomena solstis. Menurut dia, solstis adalah gerak semu tahunan matahari yang menjangkau kedudukan di atas garis balik selatan.

Video ini pun ramai mendapatkan komentar dari warganet. Lantas, benarkah pada 21 Desember 2022 akan terjadi fenomena solstis? Dan benarkah masyarakat tidak boleh keluar rumah?

Menurut Peneliti BRIN Andi Pangerang mengatakan, solstis adalah fenomena astronomi biasa. Jadi, tak perlu dilebih-lebihkan.

Dikatakn Andi, tidak ada larangan bagi masyarakat untuk keluar rumah saat terjadi Solstis. Sebab, fenomena solstis tidak berkaitan dengan aktivitas berbahaya apa pun.

"Sebenarnya solstis sama sekali tidak berkaitan dengan aktivitas seismik atau kegempaan, solstik juga tidak berkaitan dengan aktivitas vulkanologi," ujarnya seperti dilansir Kompas.com, Minggu (18/12/2022).

Andi juga menjelaskan, solstis terjadi karena sumbu rotasi bumi miring 23,5 derajat terhadap bidang tegak lurus ekliptika atau poros kutub utara dan selatan langit.

Kondisi ini, kata Andi, terjadi dua kali dalam setahun, yakni saat Juni dan Desember. Saat Juni, solstis terjadi lantaran kutub utara dan belahan Bumi utara condong ke arah Marahari. Sebaliknya, saat Desember, belahan Bumi selatan dan kutub selatan condong ke Matahari.

Fenomena ini juga menyebabkan Matahari terbit dari arah tenggara dan terbenam di arah barat daya. Namun demikian, terbitnya Matahari tersebut kembali disesuaikan dengan lintang geografis masing-masing wilayah.

Lebih lanjut Andi  juga menguraikan, lintang tinggi terutama di belahan Bumi selatan, Matahari cenderung terbit di arah tenggara agak selatan dan terbenam di arah barat daya agak selatan.

Jadi, bukan 21 Desember 2022, Andi meluruskan bahwa fenomena solstis tahun ini terjadi pada 22 Desember 2022.

Solstis, lanjunya, berdampak langsung pada lamanya waktu siang dan malam. Untuk belahan Bumi utara, kata dia, panjang siang akan lebih pendek dibandingkan dengan panjang malamnya.

Sebaliknya, saat solstis Desember mendatang, belahan Bumi selatan akan mengalami siang lebih panjang daripada malam.

"Jadi panjang siang ini diukur dari waktu Matahari terbit hingga Matahari terbenam. Itu dihitung durasinya berapa, itulah yang menjadi panjang siang," bebernya.

Sementara itu, panjang malam diukur mulai Matahari terbenam hingga Matahari terbit.

"Untuk di Indonesia sendiri saat solstis Desember di belahan Bumi bagian utara seperti di Sabang, Miangas, dan Tarakan, itu panjang siangnya hanya 11,5 jam," papar Andi.

Sedangkan di Indonesia belahan selatan, seperti Pulau Rote dan Pulau Timor, durasi siang menjadi lebih panjang dari biasanya, yakni sekitar 12,7 jam.

Andi juga menambahkan, di bagian lintang tinggi belahan Bumi utara, solstis menjadi pertanda awal musim dingin.

"Sebaliknya di belahan bumi selatan, solstis Desember di belahan Bumi seLatan mengalami musim panas. Dan menjadi awal dari musim panas," ujar Andi.

Nah itulah penjelasan BRIN soal 21 Desember yang disebut tidak boleh keluar rumah karena ada fenomena Solstis. (Berbagai sumber).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev