‘Tol’ Amuntai, Destinasi Wisata Baru Tawarkan Keindahan Sunset yang Menakjubkan

Fadhyaa Nasywa - Senin, 22 Juli 2024 | 19:42 WIB

Post View : 40

Jalan 'Tol Amuntai' menarik perhatian tidak hanya karena fungsinya sebagai jalur transportasi yang efisien, tetapi juga karena pemandangan alam yang memukau, terutama saat matahari terbenam. (BANUATERKINI/Nasywa).

Jalan 'Tol Amuntai" atau tepatnya Jalan Bypass Desa Bayur di Kecamatan Haur Gading menuju Desa Panangkalaan di Kecamatan Amuntai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Utara, kini menjadi viral dan populer di kalangan netizen. Lokasi ini sekarang menjadi salah satu tujuan wisata warga lokal maupun masyarakat dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan.

Banuaterkini.com, AMUNTAI - Disebut sebagai "jalan Tol Amuntai" oleh warga setempat, jalan ini menarik perhatian tidak hanya karena fungsinya sebagai jalur transportasi yang efisien, tetapi juga karena pemandangan alam yang memukau, terutama saat matahari terbenam.

Jalan ini, yang rampung pada akhir Desember 2023 lalu, cukup lebar untuk menampung empat mobil yang melintas berlawanan arah sekaligus.

Meskipun sebutan "jalan tol" ini hanyalah istilah lokal karena kegembiraan warga memiliki jalan yang lebar dan mulus, nama ini telah melekat di kalangan masyarakat.

Suasana matahari terbenam dengan latar belakang orang berjualan. (BANUATERKINI/Nasywa).

Apapun sebutannya untuk jalan yang sekarang banyak dikunjungi warga sekitar atau masyarakat yang kebetulan melintas.

Menurut seorang warga, Suwardi, sebutan "jalan tol" muncul karena di Amuntai memang tidak ada jalan tol yang sesungguhnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Hulu Sungai Utara, Amos Silitonga, melalui Kabid Bina Marga, Ibnu Maulana, menjelaskan bahwa istilah "jalan tol" mungkin digunakan oleh masyarakat karena jalan ini bebas hambatan dan cukup lebar.

"Ini cuma penyebutan masyarakat saja. Mungkin senang punya jalan yang cukup lebar dan lurus, meskipun jalan milik provinsi ini merupakan bypass atau jalan pintas," ujarnya, seperti dikutip dari Radar Banjarmasin, Minggu (07/01/2024).

Ibnu juga menambahkan bahwa karakteristik jalan tol dan jalan raya cukup berbeda. Jalan umum biasanya memiliki jalur menurun dan menanjak, berbelok, dan banyak persimpangan.

Ramai pedagang dadakan menjual beraneka makanan di sepanjang jalan "tol Amuntai". (BANUATERKINI/Nasywa).

Sedangkan jalan tol, ujarnya, merupakan jalan bebas hambatan, tidak memiliki banyak belokan, cenderung lurus, dan biasanya komersial atau tidak gratis.

Terlepas dari sebutan "jalan tol" yang diberikan warga, jalan ini kini menjadi daya tarik wisata baru di Amuntai, terutama karena keindahan sunsetnya.

Setiap sore, banyak pengendara dan warga sekitar yang berhenti sejenak untuk menikmati matahari terbenam di ufuk barat. Langit yang berubah warna dari biru ke jingga, kemudian merah, menciptakan pemandangan yang menakjubkan dan romantis.

"Sunset di 'jalan tol' Amuntai benar-benar menakjubkan. Saya dan keluarga sering berhenti sejenak hanya untuk menikmati pemandangan ini," ujar Agus, seorang pengendara yang rutin melintasi jalan tersebut.

Selain itu, ”tol” Amuntai juga menawarkan berbagai pemandangan yang unik, yaitu ”fasilitas” yang memanjakan lidah.

Di sepanjang jalan ini, banyak ditemukan para penjual dadakan yang menjajakan makanan beraneka bentuk dan rasa. Sayangnya, karena ini merupakan jalan raya milik Pemerintah, semestinya ada petugas yang melakukan penataan dan pengaturan.

Untuk mengakomodir tingginya animo masyarakat yang berhenti untuk sekedar menikmati suasana di kawasan tersebut, pemerintah setempat tampaknya perlu menyediakan semacam ”Rest area” yang dilengkapi dengan fasiltias tempat istirahat yang nyaman, fasilitas toilet yang bersih,  termasuk sarana untuk ibadah, sehingga menjadikan perjalanan di jalan ini semakin menyenangkan.

Pihak Dinas Pariwisata setempat juga perlu merencanakan dan membuat semacam spot-spot foto dan area parkir khusus bagi wisatawan yang ingin menikmati pemandangan matahari terbenam dengan lebih leluasa.

"Kalau bisa jalan ini tidak hanya sebagai jalur transportasi, tetapi juga sebagai destinasi wisata yang menarik," harap seorang warga.

Dijelaskannya, setiap sore, selepas Ashar, 'tol' ini dipadati warga dari Kota Amuntai dan sekitarnya berbagai usia.

(BANUATERKINI/Nasywa).

Mereka datang sekedar untuk menikmati suasana sore yang menyenangkan sambil mencicipi beraneka kuliner.

Di sepanjang tol, terdapat banyak gerobak yang menjual berbagai jenis makanan, mulai dari cemilan ringan hingga hidangan berat seperti bakso.

Salah satu pedagang bakso, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa keramaian biasanya dimulai setelah Ashar dan berlanjut hingga menjelang Maghrib.

"Dari habis Ashar biasanya sudah mulai ramai, batasnya sampai adzan Maghrib, sudah pada pulang," tuturnya kepada jurnalis Banuaterkini.com, Minggu (21/07/2024).

Dengan segala keindahannya, jalan "tol" Amuntai tidak hanya mempermudah perjalanan, tetapi juga memberikan pengalaman wisata yang tak terlupakan.

Jadi, jika Anda sedang berada di sekitar Amuntai, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan keindahan sunset di jalan "tol" Amuntai yang memukau.

Editor: Ghazali Rahman
Copyright @Banuaterkini 2024

Baca Juga :  VIRAL! Dianggap Settingan, Sappe Caleg PKS yang Ngadu Nasib Nelayan ke Anies Beri Klarifikasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev