Presiden terpilih Prabowo Subianto secara resmi menunjuk Sri Mulyani Indrawati untuk kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam kabinetnya yang akan datang.

Banuaterkini.com, JAKARTA - Keputusan ini dilatarbelakangi oleh kinerja gemilang Sri Mulyani dalam mengelola keuangan negara selama era Presiden Jokowi, termasuk keberhasilannya menjaga kestabilan fiskal di tengah berbagai tantangan ekonomi global.

Dalam beberapa pertemuan antara Prabowo dan Sri Mulyani, keduanya membahas visi kebijakan APBN 2025. Fokus utama akan diarahkan pada optimalisasi penerimaan negara, penguatan pajak dan bea cukai, serta mendorong investasi strategis.

Sri Mulyani juga akan memainkan peran penting dalam memastikan bahwa belanja negara digunakan secara efektif untuk mendukung program-program prioritas Prabowo, termasuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Prabowo sangat memperhatikan dampak APBN terhadap masyarakat. Prabowo ingin memastikan bahwa kebijakan fiskal berjalan sejalan dengan visi besarnya dalam menciptakan kesejahteraan dan stabilitas ekonomi di seluruh negeri.

Meski sempat muncul wacana pemisahan Ditjen Pajak dan Bea Cukai menjadi Badan Penerimaan Negara (BPN), rencana tersebut batal dilakukan untuk menjaga integrasi pengelolaan keuangan negara.

Dalam diskusi panjang mengenai struktur kabinetnya, Prabowo menyatakan bahwa kementerian keuangan tetap menjadi satu kesatuan yang solid untuk memastikan kelancaran pelaksanaan kebijakan fiskal.

Sri Mulyani menyambut baik visi tersebut dan siap mendukung penuh program-program ekonomi yang akan dijalankan pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran.

Keputusan Prabowo menunjuk Sri Mulyani juga mendapat dukungan dari berbagai kalangan ekonomi, yang memandang bahwa kehadiran teknokrat handal seperti Sri Mulyani akan memperkuat arah kebijakan ekonomi Indonesia di masa mendatang.