RANS303 INDOSEVEN RANS303

Viral, Muncul Hashtag #KampungBatuahMemanggil, DEMA UIN Antasari Siap Jadi Benteng Warga

Redaksi - Jumat, 17 Juni 2022 | 08:04 WIB

Post View : 43


Ketua DEMA UIN Antasari Banjarmasin, Yogi Ilmawan dan sejumlah aktivis pergerakan masiswa UIN Antasari Banjarmasin dalam berbagai aksi membela kepentingan masyarakat di Kalsel. Foto: Istimewa.

Reporter: Misbad   l   Editor: M/DQ Elbanjary

Rencana pembongkaran paksa yang akan dilakukan oleh Pemko Banjarmasin terhadap bangunan yang ada di kawasan Pasar Batuah Banjarmasin Sabtu (18/06/22) besok, mendapat reaksi dan dukungan dari sejumlah elemen masyarakat. Presiden Mahasiswa UIN Banjarmasin, mengaku siap mengerahkan mahasiswa dan menggalangan dukungan dari masyarakat untuk membentengi warga dari proses pembongkaran yang akan dilakukan itu.

Banjarmasin, Banuaterkini.com - Bersamaan dukungan tersebut muncul beberapa hashtag yang bernada dukungan terhadap perjuangan warga Kampung Batuah untuk mempertahankan harta benda milik mereka di Rt. 11 dan 12 kawasan Kampung Batuah, Jl Veteran Kelurahan Kuripan, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin.

 Pantauan Banuaterkini.com, Jum'at (17/06/22) hari ini muncul ungkapan dukungan #SaatnyaBangkitMelawan dan #KampungBatuahMemanggil.  Entah dari mana dan siapa yang mulai menyebarkan seruan dukungan dan bantuan pada perjuangan warga Kampung Batuah itu. Warga menduga digagas oleh pergerakan mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin dan sejumlah aktivis di Kalsel.


Dewan Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin menyatakan simpati dan siap memberikan dukungan terhadap perjuangan warga Kampung Batuah untuk mempertahankan harta benda milik mereka yang akan dibongkar paksa Pemko Banjarmasin.

Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua DEMA UIN Antasari Banjarmasin, Yogi Ilmawan, yang datang bersama sejumlah pengurus ke Kampung Batuah Kamis (16/06/22) malam.

Menurut pengakuan Yogi, dia bersama sejumlah pengurus DEWA dan aktivis pergerakan UIN Antasari Banjarmasin, sejak awal polemik muncul di media, sudah mengamati dan mengikuti perkembangan isu-isunya.

Diakuinya, dirinya dan teman-temannya merasa prihatin dengan sikap yang dipertontongkan oleh Pemko Banjarmasin yang dianggapnya sebagai sikap yang kejam karena menyebabkan rakyat miskin menjerit, meronta dan mengeluarkan banyak air mata.

"Lagi-lagi kita dipertontonkan oleh kekuasaan dan Pemerintah yang berlaku kejam hingga rakyat menjerit, meronta dan mengeluarkan banyak air mata," ujar Yogi prihatin.

Dituturkan Yogi, sejak awal Januari 2022 lalu warga Kampung Batuah menuai masalah besar bagi kehidupan mereka, dengan keluarnya SK Wali Kota Banjarmasin No 109 tahun 2022 tentang program pembangunan strategis daerah Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin.

"SK itu kan tujuannnya adalah untuk mengadakan revitalisasi pasar batuah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), mengapa warga dikorbankan?," ucapnya retoris.


Imbas daripada SK Wali Kota Banjarmasin No 109 Tahun 2022 itu, imbuhnya lagi, mengakibatkan warga Kampung Batuah resah, dikarenakan tanah yang sudah turun temurun dari pendahulu mereka akan digusur Pemko Banjarmasin.

"Otomatis warga pasar batuah terancam kehilangan tempat tinggal, kehilangan tempat tinggal bagi warga Kampung Batuah itu tidak bisa dianggap main-main lho, rencana tersebut sudah menimbulkan keresahakan di kalangan warga, bahkan ada warga yang jatuh sakit dan ada juga yang sampai meninggal dunia. Ini tak bisa dibiarkan," tegas Ketua DEMA UIN Antasari Banjarmasin itu.

Sementara itu, Menteri Aksi dan Propaganda DEMA UIN Antasari, Nadhri Adlani, juga menilai Pemko Banjarmasin jelas-jelas hanya mementingkan pembangunan fisik untuk investasi tanpa memikirkan pembangunan mental dan nilai-nilai kemanusiaan.

"Ini memperlihatkan bahwa Pemko Banjarmasin arogan dan tidak berpihak kepada rakyatnya," ujar Nadhri

Dia juga menyerukan kepada seluruh masyarakat Kalimantan Selatan untuk merapatkan barisan untuk melawan kesewenangan. Ini saatnya untuk berjuang untuk masyarakat di daerah sendiri, ujarnya. 

"Ini saatnya rakyat bangkit melawan, warga Kampung Batuah memanggil," pungkasnya mengutip seruan dari sejumlah hasthtag yang beredar di berbagai platform media sosial.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev