Sementara itu, studi oleh McKinsey (2023) mengidentifikasi bahwa generasi muda sering kali merasa terjebak dalam pola pikir instan, didukung oleh budaya aplikasi seperti TikTok dan Instagram.
Mereka terampil menggunakan teknologi, tetapi sering kali gagal menggunakannya untuk menciptakan nilai nyata.
Di sinilah transformasi digital, terutama dalam sektor perbankan, masuk.
Inovasi dan digitalisasi di bidang keuangan tidak hanya soal kemudahan transaksi, tetapi juga soal membangun kesadaran pentingnya perencanaan keuangan, investasi, dan keberlanjutan di kalangan generasi muda.
Bank Mandiri, misalnya, meluncurkan platform Livin’ yang dirancang untuk memudahkan manajemen keuangan personal.
Fitur-fitur seperti analisis pengeluaran, pengingat pembayaran tagihan, dan tabungan otomatis dirancang untuk membantu pengguna membangun kebiasaan finansial yang sehat.
Tapi tantangannya adalah bagaimana membuat mereka tertarik?
Generasi ini dibesarkan dengan permainan daring dan aplikasi yang menyenangkan. Maka, pendekatan edukasi keuangan juga perlu dikemas menarik.
Salah satu contoh adalah gamifikasi dalam aplikasi keuangan, seperti tantangan tabungan atau hadiah untuk investasi pertama.
Data Hootsuite (2023) menunjukkan bahwa lebih dari 85% Gen Z Indonesia menghabiskan waktu mereka di media sosial.