Heboh! Baru Diresmikan Jembatan Apung Senilai Rp4,5 Miliar Rusak, Ada Apa?

Banuaterkini.com - Minggu, 27 November 2022 | 21:11 WIB

Post View : 366

Pakar arsitektur Banua, Akbar Rahman, menilai rusaknya bagian besi pegangan (railing ramp) jembatan apung diduga perencana tidak melakukan simulasi terlebih dahulu sebelum membangun.

Laporan: Ahmad Kusairi l Editor: DR MDQ

Warganet di Kota Banjarmasin dan sekitarnya dibuat heboh, lantaran jembatan apung yang baru diresmikan Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, pekan lalu rusak diduga akibat tiang pegangannya terhimpit jembatan Dewi saat air Sungai Martapura pasang.

Banjarmasin, Banuaterkini.com - Kehebohan jagat media sosial di Kota Banjarmasin adalah wajar. Lantaran jembatan yang konon diklaim Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, sebagai jembatan Apung pertama di Banjarmasin itu, baru sepekan diresmikan.

Sejak pagi hingga malam hari ini, Whatshapp Redaksi Banuaterkini.com mendapat kiriman foto dan video yang menggambarkan kondisi jembatan apung yang rusak.

Menurut warga sekitar lokasi jembatan apung, rusaknya besi pegangan pada pegangan jembatan apung disebabkan benturan keras atau himpitan jembatan Dewi pada saat air Sungai Martapura pasang, sejak Sabtu (26/11/2022) sore.

Meski rusak pada bagian pegangan besi jembatan apung, hingga pukul 17.45 WITA warga masih dapat melintasi kawasan tersebut.

Banuaterkini.com yang mencoba menyambangi lokasi jembatan apung tersebut menyaksikan memang tampak jelas, besi pada bagian pegangan jembatan rusak atau bengkok seperti terkena benturan benda keras.

"Kalau tidak salah anggarannya mencapai Rp.4,5 miliar," komentar warganet.

Sebelumnya, pada Jum'at (18/11/2022) Ibnu Sina meresmikan Jembatan Apung yang menghubungkan Kawasan Wisata Bekantan dengan Kampung Ketupat Sungai Baru. 

Peresmian tersebut dilaksanakan persis sehari setelah ikon Ketupat di Kawasan Wisata Mandiri (KWM) Kampung Ketupat Sungai Baru roboh diterjang angin kencang pada Kamis (17/11/2022).

Lokasi jembatan apung yang salah satu bagian besi pegangan jembatan apungnya rusak sudah tertutup untuk umum. Tampak lokasi sudah ditutup dengan spanduk seadanya.

Peristiwa rusaknya handle atau pegangan Jembatan Apung Sungai Martapura Banjarmasin menambah daftar infrastuktur bangunan yang dikerjakan Pemerintah Kota Banjarmasin yang rusak akibat lemah dalam perencanaan.

"Itu jelas masalahnya pada perencanaannya kurang bagus, karena harusnya kontraktor memperhitungkan perihal siklus air pasang dan surut di wilayah itu," ujar Warga Kampung Sungai Baru, Sabriansyah, dikutip Banuaterkini.com, Minggu (27/11/2022).

Menurut dia, pada saat peresmian Sungai Martapura dalam kondisi tidak pasang, sehingga jembatan apung dapat dilalui. 

"Nah, kalau air pasang, jembatan apung itu tidak berfungsi karena tidak bisa dilalui, kecuali orang mau merayap," pungkas Sabriansyah.

Pantauan media ini, sejak pukul 18.15 WITA, lokasi Jembatan Apung sudah ditutup untuk umum. Pengelola menutup lokasi sekitar besi jembatan yang rusak dengan spanduk.

Menurut pekerja yang tak mau disebutkan namanya, mereka akan segera memperbaiki bagian pegangan jembatan yang rusak tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev