RANS303 INDOSEVEN RANS303

Kapolres Ungkap Fakta: Penggerebekan dalam CRV Putih Bukan Kasus Perselingkuhan

Redaksi - Selasa, 30 Juli 2024 | 19:37 WIB

Post View : 33

Tangkapan layar polisi yang digerebek warga dalam sebuah mobil SUV dan video viral ternyata bukan kasus perselingkuhan. (BANUATERKINI/Anonimous).

Jagat maya kembali heboh dengan berita mengenai penggerebekan sebuah mobil CRV putih di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

Banuaterkini.com, AMUNTAI - Berita yang beredar melalui video di sejumlah flatform media sosial menyebutkan, bahwa dalam mobil nernomor polisi B 1403 TJI tersebut terdapat seorang polisi wanita dan seorang pria yang diduga sedang berselingkuh.

Namun, Kapolres Hulu Sungai Utara AKBP Meilki Bharata memberikan klarifikasi bahwa berita tersebut tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Menurut Kapolres Meilki, kejadian yang viral di media sosial pada Senin (29/07/2024) malam itu sebenarnya adalah sebuah kesalahpahaman.

G (20) dan H (21), yang keduanya adalah polisi, baru saja pulang dari lembur di kantor dan sedang dalam perjalanan menuju mess Polwan setelah selesai bekerja.

Mereka sempat berhenti untuk mencari makan di Simpang Tiga Jumba, lalu melanjutkan perjalanan untuk mencari tempat fotokopi.

Namun, dalam perjalanan antara Sungai Malang menuju bypass Panangkalaan, pacar G yang bernama P secara tiba-tiba mengejar mobil mereka dan berteriak “maling-maling”.

Teriakan tersebut memicu reaksi warga sekitar yang sedang asyik menonton Piala AFF. Warga, yang tidak mengetahui situasi sebenarnya, kemudian ikut-ikutan melakukan pengejaran dan akhirnya menggerebek mobil tersebut.

Kapolres Meilki menegaskan bahwa penggerebekan tersebut adalah akibat kesalahpahaman dan bukan merupakan kasus perselingkuhan seperti yang beredar di media sosial.

P menganggap G sedang bersama perempuan lain dan langsung menarik serta merobek pakaian H tanpa mengetahui bahwa keduanya baru saja menyelesaikan tugas kantor.

Meilki juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu kebenarannya dan agar lebih berhati-hati dalam menyebarkan berita.

Jika ada keraguan, masyarakat diminta untuk segera melapor ke pihak berwajib untuk mendapatkan klarifikasi yang benar.

“Jadi, kejadian yang sebenarnya adalah hanya mengantar pulang setelah lembur di kantor,” tegas Meilki.

Ia juga mengharapkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi ketika menemukan dugaan adanya tindakan serupa atau tindakan kejahatan lainnya.

“Kami harap masyarakat bisa lebih menahan diri dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum diverifikasi kebenarannya,” pungkasnya. 

Laporan: Ahmad Kusairi
Editor: Ghazali Rahman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev