Sementara itu, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Intan (YLKI) Kalsel, Fauzan Ramon, mengaku juga tak begitu heran dengan predikat buruk yang disandangkan kepada maskapai Lion Air Group. 

Ia mengaku sebagai pengguna rutin, meminta agar pihak maskapai terus meningkatkan kinerja agar bisa mencapai level ketepatan waktu yang terbaik.

Diakui Fauzan, persoalan yang banyak dikeluhkan penumpang Lion Air Grup adalah soal keterlambatan, penundaan, suasana kabin pesawat yang tidak nyaman, dan pelayanan pramugari.

"Saya sendiri beberapa kali menjumpai layanan salah satu maskapai perusahaan tersebut yang terlambat, ada yang mengalami penundaan, termasuk ruang kabin yang tidak nyaman karena pendingin udaranya tidak berfungsi," kata Fauzan yang diminta tanggapannya terkait hasil survei Bounce, Selasa (22/11/2022)>

Dikatakannya, pengalaman menumpang maskapai Wings Air tujuan Banjarmasin-Kotabaru dirasakannya termasuk pengalaman terbang yang paling buruk dari semua penerbangan yang pernah dia naiki, karena sepanjang penerbangan pendingin udaranya tidak menyala.

"Saya membayangkan, bagaimana perasaan penumpang lainnya yang menggunakan penerbangan yang sama dari Banjarmasin ke Ujung Pandang, karena pesawat itu rutenya kan Banjarmasin-Kotabaru-Ujung Pandang," ujarnya.

Lebih lanjut, pengacara senior yang dijuluki sebagai "Hotman Paris"-nya Kalimantan ini, meminta agar manajemen Lion Air Group dapat memperhatikan keluhan penumpang terkait layanan yang tidak memuaskan itu.

"Apalagi, sekarang lion air sekarang bukanlah penerbangan berbiaya murah lagi, karena harga tiket untuk tiap penerbangannya rata-rata sudah di atas 1 juta, dan itu termasuk harga yang tidak murah lagi. Semoga manajemen Lion Air Grup bisa memperbaiki kelemahannya," harap Fauzan.

Sementara, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro merespons hasil survei itu,

Menurut Danang, pihaknya menyampaikan terima kasih atas semua saran, kritik dan masukan, baik berupa data, catatan serta dalam bentuk lainnya.