Menyoal Keterwakilan Perempuan dan Disabilitas di Bawaslu se Kalsel

Redaksi - Jumat, 4 Agustus 2023 | 14:28 WIB

Post View : 155

Hervita Liana SH bersama sejumlah peserta seleksi anggota Bawaslu Kabupaten/Kota se Kalsel. Foto: Istimewa untuk Banuaterkini.

Dikatakannya, seluruh Timsel sudah berusaha menilai secara objektif dan profesional sesuai dengan ketentuan mengenai kriteria kelulusan calon anggota Bawaslu.

Dan, kebanyakan calon perempuan, terang Erlina, lantaran memang nilainya anjlok pada proses seleksi awal terutama tes Computer Assist Test (CAT). Ia juga membantah soal sinyalemen ketidakberpihakan Timsel pada calon perempuan.

Menurut dia, ada tiga kriteria yang membuat kebanyakan calon perempuan tidak bisa lolos ke tahap seleksi selanjutnya. Selain memang lantaran minimnya kepesertaan perempuan dalam seleksi.

"Keberpihakan (pada kalangan perempuan) tentu ada, tapi bagaimana kalau nilainya jauh di bawah standar. Artinya kalaupun bisa dikatrol sedemikian rupa tetap tidak bisa membantu. Sebab, ada tiga komponen nilai yang di luar kekuasaan timsel, pilihan ganda, psikotes dan kesehatan. Diberi nilai essai 100 pun tidak akan masuk kalau nilai CAT-nya jatuh," ujar Dr Erlina.

Erlina juga mengaku menyayangkan hanya sedikit calon perempuan yang lolos ke-2 besar. Bahkan untuk wilayah 3 mencakup Kabupaten Tabalong, Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Hulu Sungai Tengah (HST).

Ia juga heran mengapa minim sekali perempuan ikut berpartisipasi dalam proses seleksi sebagai anggota Bawaslu. 

Di Kabupaten Balangan dan HST sendiri, terang Erlina, hanya ada 1 orang kandidat perempuan, sedangkan di Kabupaten Tabalong ada satu orang perempuan yang sangat tinggi hasil wawancaranya, tetapi ia kemudian gugur di tes kesehatan.

Sementara di Kabupaten HSU sedari awal bahkan sampai ada perpanjangan waktu, tidak ada satupun perempuan yang mendaftar.

"Khusus di HSU dua kali timsel ke Amuntai untuk sosialisasi pada saat pendaftaran dan perpanjangan pendaftaran, bahkan mengontak beberapa calon (yang dianggap) potensial dan minta bantuan dengan kawan kawan aktivis perempuan, tapi juga pada akhirnya tidak ada perempuan yang mendaftar," ungkap Erlina.

Jadi, kata dia, mengapa kalangan perempuan minim dalam komposisi komisioner yang lolos di Bawaslu se Kalsel , semua karena memang sejak awal perempuan yang ambil bagian dalam seleksi Bawaslu Kabupaten/Kota se Kalsel terbatas dan belum memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan.

Halaman:
Baca Juga :  Trailer Hantam Truk Tangki Mogok di Lingkar Selatan, 1 orang Tewas 1 Lagi Luka Parah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev