Ribuan Suara Caleg DPR RI Perindo Raib, Aspihani: Ini Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah

Banuaterkini.com - Minggu, 18 Februari 2024 | 08:08 WIB

Post View : 93

Caleg DPR RI Partai Perindo Dapil Kalsel 1, Habib Aspihani Ideris. Foto; BANUATERKINI/Istimewa.

Sejumlah calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI Partai Persatuan Indonesia Raya (Perindo) dibuat kaget. Pasalnya, ribuan perolehan suara caleg partai besutan Hari Tanoe Sudibyo itu tiba-tiba raib entah kemana. Pentolan partai Perindo menduga ada permainan di balik hilangnya ribuan suara yang ada di real count KPU tersebut.

Banjarmasin, Banuaterkini.com – Pesta demokrasi lima tahunan yang baru digelar pada 14 Februari lalu, tampaknya menyisakan sejuta tanya. Lantaran, banyaknya suara para Caleg yang berkurang dengan jumlah angka yang cukup fantastis.

Hal itulah yang dirasakan Caleg Partai Perindo Kalimantan Selatan (Kalsel), yang menduga suara mereka dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

“Masa, suara yang sudah terinput ke sistem informasi rekapitupasi (Sirekap) yang tadinya berjumlah di angka lebih dari seribuan, dalam jangka waktu hitungan jam saja tiba-tiba berubah menjadi hanya berjumlah ratusan,” kata salah satu Caleg DPR RI Partai Perindo Daerah Pemilihan (Dapil) Kalsel I, Gajali Rahman, kepada Banuaterkini.com, Minggu (16/02/2024).

Menurut Gajali, saat melakukan pengecekan melalui laman https://pemilu2024.kpu.go.id ia kaget, karena tidak tahu jelas sebabnya angka yang sebelumnya tertera di laman resmi KPU tersebut berkurang jumlahnya.

"Suara Partai Perindo ribuan yang hilang, begitu juga dengan suara kami para Caleg DPR-RI," ungkap Caleg DPR RI nomor urut 4 itu.

Menurut Paman Jali, panggilan akrabnya, sehari sebelumya saat pihaknya melakukan pengecekan versi real count KPU pada Kamis (15/02/2024), pada sekitar pukul 23.57 WITA dari rekap 7492 TPS atau baru 4.58% suara yang masuk, perolehan suara Caleg Perindo nomor urut 1 Habib Aspihani Ideris adalah 2.844 suara.

Demikian juga suara Anjar Susanto mendapat 1.802 suara; Leni Rahayu  1.793 suara;  Gajali Rahman 1.691 suara; Yulita Intan Sari mendapat 1.814 suara; dan Mislawati mendapat 1.986 suara.

"Suara yang muncul di laman KPU itu, mustahil berkurang dengan sendirinya. Dan semestinya, jika terjadi penambahan input suara, seharusnya angka itu terus naik seiring persentase dari hasil penghitungan dan input dari pihak PPS hingga KPU," tegas dia.

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev