Siapakah “Om Kuat” dalam Pusaran Kasus Tewasnya Brigadir J? Ini Penjelasannya

Banuaterkini.com - Kamis, 1 September 2022 | 06:54 WIB

Post View : 71

Kolase foto Putri Chandrawati, Kuat Ma'ruf dan Alm Brigadir J @TVOnesNews.

Editor: Ghazali R/DRM/DQ Elbanjary

Banyak spekulasi mengenai motif dan keterlibatan Kuat Ma'ruf dalam tragedi tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Siapakah sebenarnya pria yang biasa dipanggil anak-anak Ferdy Sambo dengan "Om Kuat" itu, apakah dia memiliki hubungan khusus dengan Putri Chandrawati istri Ferdy Sambo?

Jakarta, Banuaterkini.com - Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara menyebut Kuat Ma'ruf, salah satu tersangka dalam kasus Brigadir J, memiliki hubungan spesial dengan istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawati.

Menurut Deolipa Yumara seperti dikutip Tirto.id (31/08/2022), Kuat dan Putri terpergok oleh Brigadir J saat sedang bermesraan. Sesaat setelah Kuat dan Putri ketahuan, Kuat menghasut Ferdy Sambo hingga akhirnya timbul rencana pembunuhan Brigadir J. Deolipa menduga, Kuat Ma'ruf melapor ke Ferdy Sambo dan menceritakan kejadian yang bertolak belakang dengan kenyataan, sehingga menyulut emosi Ferdy Sambo.

Tuduhan itu tentu saha dibantah oleh kuasa hukum Putri Chandrawati, Arman Hanis. Menurutnya, kliennya tidak pernah terlibat perselingkuhan atau berhubungan intim dengan Kuat Ma'ruf. Ia pun menyinggung momen saat Putri dan Ferdy saling memeluk selama proses rekonstruksi.

Dikatakan Arman, itu menjadi bukti tanda saling sayang antara keduanya, sehingga isu soal perselingkuhan itu tidak ada.

Bantahan Arman senada dengan pengakuan Kuat Ma'ruf sendiri kepada Penyidik. yang menegaskan fakta sebaliknya. "Om Kuat" mengaku justru meihat 'Kemesraan' tak pantas antara Brigadir J dengan sang nyonya cantik Putri Chandrawati.

Dikutip dari TVonenews (26/08/2022), menurut pengakuan Kuat kepada penyidik dirinya menyaksikan Brigadir J membopong istri Ferdy Sambo dan bilang 'Jangan di Sini Dong'.

Tersangka Kuat Ma'ruf (tengah) bersiap sebelum rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta, Selasa (30/08/2022). @Antara Foto/Asprilla Dwi Adha/aww.

Lalu, siapa sesungguhnya Kuat Ma'ruf dalam Kasus Brigadir J?

Kuat Ma'ruf adalah salah satu dari lima tersangka pembunuhan Brigadir J, mereka adalah Ferdy Sambo dan istrinya, dua ajudan Sambo yakni Bripka RR dan Bharada E, dan Kuat Ma'ruf. Kuat Ma'ruf merupakan sopir pribadi sekaligus asisten rumah tangga di rumah Ferdy Sambo.

Ia sudah lama bekerja sebagai asisten Sambo dan Putri Candrawati, sejak tahun 2015. Selain sebagai sopir pribadi dan asisten, Kuat juga disebut-sebut menjadi orang kepercayaan Ferdy Sambo.

Ia akrab disapa "Om Kuat" oleh anak-anak Ferdy Sambo. Karena sudah lama bekerja dengan Sambo, Kuat dekat dengan anak-anak Sambo, termasuk juga para ajudan Sambo. Peran Kuat Ma'ruf dalam Kasus Brigadir J Dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kuat Ma’ruf menyerahkan dua pisau dan HT kepada ajudan Ferdy Sambo bernama Deden setelah pembunuhan selesai.

Penyerahan tersebut dilakukan setelah tersangka lain kembali ke rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling 3. Adegan ini merupakan yang ke-74 dalam rekonstruksi pembunuhan Yosua sekaligus menjadi adegan penutup.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian mengatakan pisau dan HT itu dibawa Kuat dari rumah Ferdy Sambo di Magelang. Namun, Andi Rian tidak menjelaskan tujuan Kuat membawanya.

Rekonstruksi pembunuhan dilakukan di dua lokasi tempat kejadian perkara (TKP), yakni di Jalan Saguling III dan rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Seperti diketahui TKP Saguling III merupakan kediaman pribadi tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Dari hasil penyidikan penembakan terhadap Brigadir J direncanakan di rumah tersebut. Kemudian, Duren Tiga merupakan rumah dinas yang ditempati oleh Ferdy Sambo saat menjabat sebagai Kepala Divisi Propam Polri.

Lokasi tersebut merupakan tempat penembakan Brigadir J. Proses rekonstruksi selesai dalam satu hari, dilaksanakan secara berurutan mulai dari lokasi perencanaan di Sanguling, kemudian di TKP penembakan di Duren Tiga. (Tirto.id)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev