Untuk mengurangi terjadinya potensi kebocoran air, Perusahaan Air Minum (PAM) Bandarmasih menggiatkan patroli malam.
Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Patroli malam hari yang dilakukan petugas Non Revenue Water (NRW) dimaksudkan untuk melakukan pencarian titik kebocoran dengan lebih efektif.
Informasi yang didapat, PAM Bandarmasih mengakui mengalami kehilangan air yang cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir.
Bahkan menurut Manager NRW PAM Bandarmasih, Helmi Anshary, menyebutkan hingga saat ini pihaknya mencatat tingkat kebocoran di PAM Bandarmasih melebihi batas nasional sebesar 25 persen.
"Berdasar hasil audit kinerja 2023, angka NRW PAM Bandarmasih masih di angka 28,87 persen, cukup tinggi," kata Helmi Ansyari, dalam keterangannya dikutip Banuaterkini.com, Jumat (12/07/2024).
Untuk diketahui, kehilangan air itu dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu kehilangan air fisik seperti kebocoran dan kehilangan air non fisik seperti konsumsi ilegal dan koneksi ilegal.
Oleh sebab itulah, PAM Bandarmasih mengoptimalkan bagian NRW untuk mengatasi potensi kebocoran dan menurunkan angka kehilangan air yang terjadi.
NRW, kata Helmi, melakukan patroli untuk percepatan menemukan titik kebocoran pada saat yang tepat yaitu pada malam hari.
Patroli itu, kata Helmi, dilakukan oleh petugas dengan menyusuri jalur pipa berdasarkan peta pipa yang dimiliki dengan harapan di lapangan langsung menemukan titik kebocoran yang terjadi.