“Program ini sejalan dengan visi misi kepala daerah untuk meningkatkan sektor perikanan,” ungkap Khairil.
Selain meningkatkan mutu produksi udang vaname, Dinas Perikanan juga berupaya mendorong diversifikasi komoditas bagi nelayan dan petambak untuk meningkatkan hasil budidaya.
“Selama ini mereka hanya fokus pada satu komoditas,” katanya.
Hasil panen dari percontohan yang dilakukan di tiga petak tambak menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Dengan 30 ribu bibit yang ditebar di satu petak, mampu menghasilkan 300 hingga 400 kilogram udang dalam kolam kecil dalam durasi panen dua setengah hingga tiga bulan.
Harga jual udang tersebut berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 60.000 per kilogram.
Khairil menegaskan, program ini membuktikan bahwa dengan penerapan prinsip budidaya yang baik, hasil produksi yang maksimal bisa dicapai meski dengan lahan terbatas.
“Kami ingin menunjukkan bahwa areal kecil pun bisa memberikan produksi yang cukup besar,” pungkasnya.
Khairil berharap, kesuksesan tambak percontohan ini akan menginspirasi masyarakat Kotabaru untuk lebih serius menekuni budidaya udang, yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan mereka. (Antara).