Jejak Sejarah Raja Banjar di Masjid Sultan Suriansyah Kuin Utara

Banuaterkini.com - Minggu, 30 Juni 2024 | 15:41 WIB

Post View : 58

Suasana malam di Masjid Sultan Suriansyah, Kuin Utara, Banjarmasin. BANUATERKINI/Reza.

Masjid Sultan Suriansyah, yang juga dikenal sebagai Masjid Kuin, merupakan salah satu masjid tertua di Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Banuaterkini.com, BANJARMASIN - Masjid ini didirikan pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah, raja pertama Kesultanan Banjar yang memeluk agama Islam. 

Sultan Suriansyah sendiri memiliki sejarah yang kompleks dan beragam. Sebelum menjadi raja, namanya adalah Raden Samudera yang beragama Hindu.

Setelah diangkat menjadi raja, namanya diubah menjadi Pangeran Samudera. Sultan Suriansyah kemudian memeluk agama Islam setelah diislamkan oleh Khatib Dayan dari Kerajaan Demak.

Sultan Suriansyah memimpin Kesultanan Banjar yang didirikan pada tahun 1520. Kesultanan Banjar memiliki wilayah yang membentang dari Tanjung Sambar hingga Tanjung Aru.

Ibu kota Kesultanan Banjar saat itu sempat berpindah beberapa kali, terakhir berada di Kayu Tangi atau Martapura masa kini.

Makan Sultan Suriansyah yang berada di Komplek Masjid Sultan Suriansyah Kuin Utara, Banjarmasin. BANUATERKINI/Reza.

Sultan Suriansyah berhasil memimpin Kesultanan Banjar dengan bantuan dari Kerajaan Demak. Kesultanan Banjar banyak mendapatkan upeti dari wilayah kekuasaan dan wilayah yang ditaklukannya.

Sultan Suriansyah juga memiliki masjid yang bersejarah di Kota Banjarmasin, Jalan Pangeran Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara.

Dikutip dari Wikipedia, Masjid Sultan Suriansyah juga menjadi saksi sejarah berdirinya Kesultanan Banjar pada tahun 1520 hingga 1905.

Masjid Sultan Suriansyah dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah (1526-1550), Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam.

Masjid ini terletak di Jalan Kuin Utara, Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Masjid ini memiliki arsitektur tradisional Banjar dengan konstruksi panggung dan beratap tumpang.

Masjid ini memiliki arsitektur tradisional Banjar yang khas dengan atap tumpang bersusun dan tiang-tiang kayu ulin. Gaya arsitektur ini mencerminkan budaya dan tradisi masyarakat Banjar pada masa itu.

Masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi untuk mempertahankan keaslian dan kelestariannya. Meskipun demikian, bangunan aslinya masih dipertahankan dan menjadi salah satu cagar budaya yang dilindungi. 

Masjid ini dianggap sebagai masjid tertua di Kalimantan dan dibangun sekitar awal-awal abad ke-16.

Sejarah Kesultanan Banjar sangat beragam dan kompleks. Sultan Suriansyah memimpin Kesultanan Banjar dengan bantuan dari Kerajaan Demak dan memiliki masjid yang bersejarah di Kota Banjarmasin. Kesultanan Banjar menjadi salah satu kerajaan Islam terbesar di Kalimantan dan memiliki sejarah yang panjang dan beragam.

Sebagai situs bersejarah yang terus dikunjungi oleh wisatawan dan warga lokal, Makam Raja Banjar Pertama tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebagai titik penting dalam memahami perjalanan sejarah panjang masyarakat Banjar.

Diharapkan, keberadaan makam ini terus dijaga dan diapresiasi sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan untuk masa depan.

Kontributor: Ahmad Reza Manap
Editor: Ghazali Rahman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev