Laporan: Misbad l Editor: DR MDQ Elbanjary
Buntut aksi protes warga terdampak aktivitas tambang di wilayah Desa Satui Barat, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), mendapat reaksi langsung dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).
Batulicin, Banuaterkini.com – Saat meninjau lokasi DPRD Kabupaten Tanbu menyampaikan setelah melihat langsung lokasi tersebut akan segera membahasnya dengan para pemangku kebijakan terkait persoalan banyaknya rumah warga yang rusak akibat adanya aktivitas tambang di wilayah tersebut.
“Hari ini kami hanya meninjau, dan sudah melihat langsung lokasi ini dan benar seperti informasi yang kami terima, banyak rumah warga yang rusak, bahkan rusak parah,” ujar H Said Umar saat berdialog dengan warga terdampak aktivitas tambang batubara dan rumahnya mengalami kerusakan.

Menurut H Said Umar, pihak akan memperdalam informasi yang diterima dan dilihatnya langsung bersama koleganya dari sejumlah fraksi di DPRD Kabupaten Tanbu.
“Kami mendapatkan informasi dari berbagai pihak termasuk dari rekan-rekan media terkait masalah ini, makanya hari ini kami meninjau lokasi yang banyak mendapatkan protes dari warga,” ujar Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Tanbu, H Said Umar kepada jurnalis Banuterkini.com, Senin (05/09/2022) di sela-sela peninjauan lokasi terdampak tambang batubara di Desa Satui Barat.
Said Umar datang bersama sejumlah koleganya yatiu H.Tarmiji dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Hj. Ernawati dari Fraksi PDI Perjuangan.
Di hadapan puluhan warga terdampak aktivitas tambang yang rumahnya rusak di wilayah tersebut, Said Umar berjanji akan segera membahas masalah yang dihadapi warga itu dengan mitra kerja mereka di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Bumbu.
Berdasarkan pantauan Banuaterkini.com, setidaknya ada 23 unit rumah warga yang rusak, 8 rumah di antaranya mengalami rusak parah.
Tak hanya rumah warga, sekitar 10 meter dari lokasi tersebut tampak terpantau poros jalan nasional yang merupakan jalan utama menghubungkan Banjarmasin, Kalsel dengan Kabupaten Paser Utara, Kalimantan Timur, juga mengalami kerusakan. Ini akibat aktivitas tambang batubara yang kurang terkontrol dan kurang mengindahkan dampak lingkungan.
Mengetahui kedatangan Anggota DPRD Tanbu, warga menyambut mereka dengan sukacita. Warga berharap kedatangan ketiga anggota dewan tersebut dapat menjadi perpanjangan tangan warga untuk mencarikan jalan keluar terhadap masalah kerusakan rumah yang dialami warga.
“Kami sangat berharap agar anggota dewan yang terhormat bisa mencarikan solusi terbaik terhadap permasalahan yang kami alami. Kami takut masuk ke rumah, karena rumah kami sudah rusak parah.” ucap seorang warga RT 7 Desa Satui Barat, yang diiyakan warga lainnya.
“Kami menyaksikan dengan mata kepala sendiri. Ini sudah kerusakan sangat parah.Banyak rumah warga yang rusak, bahkan retaknya, renggang hampir 1 meter. Ini sangat membahayakan. Ini tidak bisa dibiarkan. Kami segera memanggil pengusaha tambang yang mengakibatkan kerugian masyarakat, dan memanggil pihak-pihak terkait,” terang Said Umar menanggapi keluhan warga.

Sementara itu, Camat Satui, Kadri Mandar yang juga hadir di lokasi berjanji akan mencarikan solusi terbaik bagi warganya. Dikatakannya bahwa awal-awalnya kerusakan akibat pertambangan ini tidak terlalu parah, namun setelah melihat langsung kondisi saat ini maka ini masalah yang sangat serius dan sangat membahayakan.
“Kami diperintahkan Bupati Tanah Bumbu agar segera menyikapi masalah ini dengan mangadakan rakor Kabupaten dipimpin Pa Sekda dengan melibatkan instansi terkait. Rapatnya di Kantor Kecamatan, besok Selasa (06/09/2022) pukul 10.00 pagi,” ujar Camat.
Ditambahkannya, dalam situasi dan kondisi seperti ini pemerintah wajib hadir di tengah masyarakat memfasilitasi dan memediasi agar jangan sampai ada pihak yang dirugikan.
“Saya harapkan agar warga tenang dan barhati-hati memasuki rumahnya yang rusak parah. Kalau bisa mengungsi dulu ke tempat keluarga, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Camat mengingatkan.
Lebih lanjut, Kepala Desa Satui Barat, H. Saiful Bahri mengaku sudah melaporkan masalah kerusakan lingkungan dan banyak warganya yang menjadi korban. Ada 38 buah rumah yang rusak, retak-retak. 8 buah yang rusak berat.
“Sekda berjanji akan segera menindaklanjuti,” pungkas Kades.