Sementara itu, Ketua Lembaga Kajian Komunikasi dan Kebijakan Publik (LKKP) FISIP Uniska MAB, MS Shiddiq, Ph.D menambahkan, bahwa kajian ini akan melibatkan berbagai metode pengumpulan data, termasuk survei lapangan, wawancara dengan pemangku kepentingan, dan analisis data sekunder.
Shiddiq menjelaskan, bahwa fokus utama kajian ini akan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi Rata-rata Lama Sekolah di Tanah Bumbu.
"Kami akan meneliti berbagai aspek seperti aksesibilitas pendidikan, kualitas pengajaran, infrastruktur sekolah, serta dukungan dari pemerintah daerah," jelasnya.
Menurut Shiddiq, mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) meskipun secara umum terjadi tren peningkatan IPM di Kabuapten Tanah Bumbu, tetapi pada indikator Rata-rata Lama Sekolah di wilayah ini masih berada di bawah target nasional.
"Hal ini yang akan menjadi fokus analisis kami, sebagai bagian dari tujuan kerjasama antara Bappedalitbang Tanah Bumbu dan FISIP Uniska, yaitu untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan, pada akhirnya, IPM secara keseluruhan," tegasnya.
Lebih lanjut, Inspsektur Daerah Tanah Bumbu, Karmila, menyambut baik inisiatif ini dan berharap hasil kajian dapat segera diimplementasikan.
"Kami siap mendukung penuh kajian ini dan berharap dapat segera merumuskan kebijakan yang efektif untuk meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah di Tanah Bumbu," katanya.
Penyusunan kajian ini, ujarnya diharapkan selesai sebelum akhir tahun 2024, agar hasilnya digunakan sebagai dasar untuk merancang program dan kebijakan pendidikan di Kabupaten Tanah Bumbu tahun mendatang.
Pemkab Tanah Bumbu, ujarnya, optimis bahwa upaya ini akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan IPM, khususnya dalam bidang pendidikan.
"Kajian ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pembangunan manusia," pungkasnya.