Dia pun mengharapkan, penanaman pohon yang dilaksanakan bukan sekedar kegiatan serimonial semata, namun benar-benar karena dilandasi rasa cinta, sehingga pohon yang ditanam bisa dikelola agar tetap lestari dan sehat untuk generasi masa depan.
Lebih lanjut terkait potensi budidaya tanaman pangan alternatif seperti Sorgum, dia juga meminta untuk bisa dilakukan penelaahan, apakah sesuai dengan kondisi alam yang ada di wilayah Kotabaru.
"Budidaya Sorgum ini kita akan lihat terlebih dulu dengan keadaan lahan di Kotabaru apa sesuai atau tidak, maka dari itu harus diteliti terlebih dahulu," pintanya.
Sementara itu, Kepala DLH Kotabaru, Muhammad Maulidiansyah menyampaikan, peringatan Hari Bumi Se Dunia tahun 2024 kali ini dilaksanakan di kawasan Hutan Meranti yang sangat indah dan menjadi salah satu andalan wisata Kotabaru.
Selain itu, kawasan Hutan Meranti juga merupakan warisan ekologis, hutan endemik yang sangat unik.
Dia juga menjelaskan, bahwa Hari Bumi atau Earth Day yang diperingati setiap tanggal 22 April adalah salah satu upaya dan gerakan untuk meningkatkan kesadaran bersama dalam menjaga keberlangsungan kehidupan di bumi.
Maulidiansyah juga mengingatkan kembali, betapa eratnya hubungan antara manusia dengan bumi serta tanggungjawab untuk melindunginya.
Dia juga memaparkan sejarah mengapa Hari Bumi selalu diperingati setiap tahunnya.
"Peringatan hari bumi ini pertama kali diselenggarakan di Amerika Serikat pada 22 April 1970,' ujar dia.
Dikatakan, pada periode 1960 hingga 1970, Amerika mengalami gejolak politik dan ekonomi.