"Ini merupakan kali pertama saya mengikuti lomba yang dinilai mulai dari menyasak rambut hingga pemasangan rias pengantin Banjar," ujarnya.
Ali berharap perlombaan seperti ini dapat terus memotivasi para penata rias di Kalimantan Selatan untuk ikut serta dalam memperkenalkan berbagai macam tata rias pengantin khas Banjar.
"Kalimantan Selatan memiliki banyak model tata rias tradisional yang masih sedikit diketahui penata rias mengenai pakemnya," pungkas Ali.
Acara ini diharapkan dapat memperkuat apresiasi dan pemahaman terhadap budaya tata rias pengantin Banjar, serta memotivasi para penata rias untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka dalam menjaga warisan budaya daerah.