Pembangunan laboratorium ini sendiri dinyatakan sebagai salah satu penyokong keamanan kesehatan dan keamanan pangan bagi manusia dan hewan serta sebagai laboratorium penyokong Ibu Kota Nusantara (IKN).
Laboratorium ini nantinya akan dilengkapi dengan peralatan modern dan teknologi terkini untuk melakukan deteksi dini, analisis genetik, penelitian epidemiologi, termasuk pengambangan vaksin dan terapi terhadap penyakit yang baru muncul.
Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, menyambut positif pembangunan Laboratorium Emerging Disease tersebut.
Menurut Aditya, pembangunan lab baru tersebut merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan kesehatan hewan di daerah ini.
"Pembangunan Balai Veteriner Banjarbaru merupakan langkah strategis dalam meningkatkan pelayanan kesehatan hewan di daerah kita. Ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mendukung sektor peternakan yang merupakan salah satu pilar penting perekonomian daerah," kata Aditya, dalam keterangannya, dikutip Banuaterkini.com, Sabtu (13/07/2024).
Lebih lanjut ia menyampaikan keyakinannya, bahwa Balai Veteriner dengan fasilitas lab yang ada di dalamnya akan menjadi pusat unggulan dalam penanganan kesehatan hewan.
"Saya yakin balai ini akan menjadi pusat unggulan dalam penanganan kesehatan hewan dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, khususnya para peternak," tegasnya.
Ia juga menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Banjarbaru dalam mendukung pembangunan di Kota Banjarbaru termasuk menyiapkan regulasi dan kebijakan yang sejalan untuk peningkatan kualtias masyarakat.
"Pemerintah Kota Banjarbaru akan memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan ini, baik dari segi regulasi maupun fasilitasi, agar proses pembangunan berjalan lancar dan tepat waktu," ujarnya.
Peletakan batu pertama tersebut, diharapkan segera direalisasikan dan beroperasi optimal dalam waktu dekat, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan hewan dan para peternak di Banjarbaru dan sekitarnya.