Misalnya, seseorang hanya makan dalam rentang waktu delapan jam per hari, seperti melewatkan sarapan dan mulai makan siang sekitar tengah hari hingga makan malam sebelum pukul 8 malam.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode puasa selang-seling sama efektifnya dengan diet rendah kalori untuk menurunkan berat badan.
Selain itu, IF juga diketahui memiliki berbagai manfaat kesehatan lainnya, seperti menurunkan risiko penyakit terkait obesitas, diabetes, sleep apnea, hingga berbagai jenis kanker.
Namun, meskipun IF dianggap ampuh untuk menurunkan berat badan, diet ini juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diwaspadai.
Jika tidak dijalankan dengan benar, beberapa efek samping yang mungkin terjadi antara lain kelaparan, insomnia, kelelahan, mual, dan sakit kepala.
Marshanda mengaku bahwa dengan menjalani intermittent fasting, ia berhasil menurunkan berat badan secara signifikan dan merasa lebih sehat.
Ia juga menyarankan agar siapa pun yang ingin mencoba metode ini untuk tetap berhati-hati dan berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter sebelum memulai.