Ekonomi Bambang Brodjonegoro menyatakan penurunan kelas menengah di Indonesia bukan hanya disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan PHK, tetapi juga kebiasaan seperti penggunaan air kemasan.
Banuaterkini.com, JAKARTA - Kondisi diperburuk oleh kenaikan suku bunga dan harga beras akibat El Nino, yang membuat sebagian kelas menengah turun kasta.
Ekonom senior Bambang Brodjonegoro mengungkapkan turunnya tingkat ekonomi kelas menengah di Indonesia bukan semata-mata karena pandemi Covid-19 dan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Menurutnya, kebiasaan sehari-hari seperti kebutuhan terhadap air kemasan juga turut mempengaruhi daya beli masyarakat kelas menengah.
"Selama ini secara tidak sadar itu sudah menggerus income kita secara lumayan dengan style kita yang mengandalkan semua kepada air galon, air botol dan segala macamnya," kata Bambang di kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Jumat (30/08/2024)
Dikutip dari CNN Indonesia, mantan Menteri Keuangan ini menjelaskan bahwa kebiasaan mengkonsumsi air dalam kemasan tidak terjadi di semua negara.
Di negara maju, misalnya, masyarakat kelas menengah lebih terbiasa memanfaatkan air minum yang disediakan secara massal oleh pemerintah di tempat-tempat umum.
"Daya beli kelas menengahnya aman karena untuk air pun mereka tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak," tambahnya.
Bambang menekankan bahwa kebutuhan air minum hanyalah salah satu dari banyak faktor yang menyebabkan kelas menengah turun ke kelas ekonomi yang lebih rendah. Menurutnya, faktor utama yang menumbangkan kelas menengah di Indonesia adalah pandemi Covid-19.