Namun demikian, kritik terhadap pemborosan anggaran dan potensi ketidakefektifan birokrasi akibat kabinet besar masih menjadi tantangan yang harus dijawab oleh Prabowo di masa mendatang.
Para pengamat berharap, kabinet yang akan dibentuk tidak hanya besar dalam jumlah, tetapi juga efektif dalam kinerja, terutama di bidang-bidang penting seperti ekonomi, infrastruktur, dan ketahanan pangan.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Prabowo menyadari hal ini dan menegaskan bahwa kabinetnya akan fokus pada kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, memperkuat sektor UMKM, serta membuka peluang investasi yang lebih luas.
Selain itu, Prabowo menekankan pentingnya menjaga stabilitas politik sebagai fondasi untuk menarik investasi asing dan domestik.
"Investor akan datang jika melihat Indonesia stabil dan aman. Itu sebabnya kita butuh pemerintahan yang kuat dan koalisi besar," tegas Prabowo.
Kendati menuai kritik, langkah Prabowo dalam membentuk kabinet gemuk ini diambil dengan tujuan menjaga persatuan nasional, stabilitas politik, dan memperkuat perekonomian Indonesia.
Dengan merangkul berbagai elemen masyarakat dan partai politik, Prabowo berusaha menciptakan pemerintahan yang solid di tengah tantangan domestik dan global yang semakin kompleks.
Ke depan, publik akan terus memantau apakah strategi kabinet besar yang diusung Prabowo dapat menjawab tantangan tersebut dan mewujudkan janji-janji pembangunan yang ia sampaikan.