Material Bantuan Bedah Rumah dari Anggota DPR RI Diduga Tak Layak Pakai

Banuaterkini.com - Rabu, 20 Juli 2022 | 11:28 WIB

Post View : 0


Material kayu yang diduga tidak layak pakai karena tidak sesuai dengan petunjuk teknis (juknis). (Foto/terkini.id).

Editor: Indra SN/M/DQ

Himpunan Pelajar Mahasiswa Turatea (HPMT) Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, menyoroti bantuan bedah rumah dari anggota DPR RI Hamka B Kady yang diduga material yang digunakan tidak sesuai dengan petunjuk teknis (juknis).

Jeneponto, Banuaterkini.com - Dugaan itu diungkapkan Ketua PB-HPMT Jeneponto, Edy Subarga seperti dikutip dari terkini.id Rabu (20/07/22).

Edy Subarga menduga dalam pelaksanaan bantuan tersebut banyak bahan ditemukan dugaan unsur kesengajaan untuk mendapat keuntungan besar.

“Material yang disalurkan ke penerima seperti seng, besi dan kayu di mix (campur) antara yang berkualitas dan tidak, diduga tidak sesuai petunjuk di RAB-nya,” kata Edy Subarga.

Belum lagi kata dia, tim koordinator kecamatan tamalatea (tim data-red) diduga tidak mematuhi landasan kriteria penerima serta bahan yang seharusnya di peradakan.

“Setelah di tinjau di Kecamatan Tamalatea, kami dapati ada banyak penerima yang menerima material bantuan bedah rumah yang tidak layak pakai,” ungkap Edy Subarga.

Selain menemukan material yang tidak layak pakai, Edy Subarga juga mengaku menemukan penerima bantuan bedah rumah yang tidak layak menerima.

“Justru ada yang layak dapat namun tidak tersentuh, jadi diduga kuat adanya permainan dalam menentukan penerima bantuan,” jelasnya.

Edy Subarga menduga penyaluran bantuan bedah rumah khususnya di Kecamatan Tamalatea dimainkan pihak tertentu.

“Suplayer, fasilitator, korkab dan korcam diduga kuat kurang mampu melaksanakan tanggung jawabnya,” terangnya.

Koordinator Kecamatan Tamalatea (Korcam) Suaib membantah soal tudingan dari Ketua PB HPMT Jeneponto tersebut,”Itu tidak benar,” kata Suaib kepada awak media.

Namun, Suaib mengaku memang ada beberapa penerima mengeluh lantaran kayu yang diterima sudah rusak alias lapuk.

“Kebetulan banyak masyarakat penerima bantuan menerima kayu yang rusak, tapi Suplayer sudah ganti semua dengan material yang berkualitas baik, jadi jika ada penerima yang melapor materialnya tidak layak, maka langsung diganti,” ungkap Suaib.

Ditanya soal adanya dugaan bantuan tersebut tidak tepat sasaran, Suaib menegaskan semua layak mendapatkan. Karena bantuan bedah rumah ini bukan untuk warga miskin.

“Semua layak dapat bantuan bedah rumah itu, karena yang dapat bedah rumah itu yang ada swadayanya bukan yang masyarakat miskin. Jadi bantuan tidak diperuntukkan khusus untuk masyarakat miskin, tapi warga yang siap swadayanya,” terangnya.

Dia menyebutkan setiap penerima masing-masing diberikan anggaran sebesar Rp17 juta lebih. Namun bukan secara tunai, melaingkan bahan meterial.

Tercatat ada sekitar 80 bantuan bedah rumah yang tersalur beberapa kecamatan di Jeneponto.

“40 di Kecamatan Tamalatea, 30 di Kelurahan Bontotangga, 10 di Kelurahan Tonrokassi Barat. Tergantung dari penerima apa yang dibutuhkan, itu yang di kasih sampai jumlah Rp17 juta lebih,” pungkasnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev