Atma juga menegaskan komitmen KSPM IBITEK untuk terus menghadirkan inovasi dalam edukasi pasar modal.
“Kami ingin mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara finansial, tetapi juga bertanggung jawab dalam berinvestasi,” imbuhnya.
Selain literasi pasar modal, Kampus IBITEK juga memperkuat pengembangan kewirausahaan melalui Faculty Development Program yang melibatkan dosen dari empat kampus mitra, yakni STIMI, STIENAS, UNISKA, dan UPK.
Program ini didukung oleh Wadhwani Foundation, sebuah organisasi berskala internasional yang berfokus pada pengembangan kewirausahaan.
Menurut Manager Wadhwani Foundation, Dita Maya Sari, program ini memberikan pelatihan berbasis teknologi kepada dosen agar mereka mampu menyampaikan pembelajaran kewirausahaan dengan standar global.
“Materi yang digunakan sama dengan yang diterapkan di negara-negara lain, seperti Amerika, Mesir, dan Filipina. Kami juga menggunakan platform berbasis AI untuk mendukung pembelajaran yang relevan,” ujar Dita.
Dita menambahkan, penting bagi dosen untuk terus mengembangkan kompetensi agar mampu menghadapi tantangan zaman, terutama dalam mengajar generasi yang sudah akrab dengan teknologi.
Melalui sinergi antara literasi pasar modal dan pengembangan kewirausahaan, Kampus IBITEK berkomitmen mencetak generasi yang inovatif, berwawasan global, dan siap berkontribusi bagi kemajuan ekonomi Indonesia.
Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat peran kampus dalam mendukung inklusi keuangan dan pengembangan kewirausahaan di tingkat lokal maupun internasional.
“Acara ini membuka jalan bagi semua pihak untuk belajar, berkembang, dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pasar modal dan kewirausahaan,” pungkas Atma