Pasangan Syukur Prasetio-Muhamamd Anzari (Syukur-Anzari) akhirnya terpilih menjadi Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) pada Pemilu Raya Mahasiswa Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (Uniska MAB) yang dilaksanakan pada 26 Februari 2024 lalu.
Banjarmasin, Banuaterkini.com - Pasangan Syukur-Anzari berhasil mengalahkan lawan 'politiknya' di kampus swasta ternama di Kalsel itu dengan perolehan suara terbanyak dengan mengumpulkan dukungan sebanyak 3.940 suara atau 20.29% dari total daftar pemilih.
Kemenangan Syukur-Anzari yang mengusung tagline "Suara yang selayaknya disuarakan" tercipta setelah keduanya melewati masa kampanye yang melelahkan, debat yang sengit serta satu pemungutan suara yang menegangkan.
Keduanya berhasil mengungguli pesaingnya pasangan Salim-Muhammad Nur Fattah (Salim-Fattah) yang hanya bisa memperoleh dukungan sebanyak 2.287 suara atau sekitar 11,78%.
“(Yang pertama) kami mengucap syukur Alhamdulillah, karna bisa memenangkan konstestasi Pemilu raya mahasiswa Uniska. Alhamdulillah perolehan suara kami ternyata bisa melampaui target yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dan kami bersyukur bisa menang telak dengan selisih 1.653 suara," kata Syukur Prasetio kepada Banuaterkini.com, Jumat (01/03/2024).
Menurut Syukur, kemenangan tersebut bukan semata hasil perjuangan dirinya bersama Anzari saja, tetapi buah dari kerjasama seluruh tim koalisi.
"Dan perlu saya sampaikan keberhasilan kami ini bukan hanya dari kami, akan tetapi hal ini bisa digapai karena tim koalisi yang kerja secara maksimal dengan struktur dan mapping yang jelas ini dapat mengantarkan kami dalam mencapai kemenangan," ungkapnya.
Untuk diketahui, Pilpresma Uniska MAB menampilkan pasangan Nomor urut 01 Syukur-Anzari yang merupakan koalisi dari Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, sedang pasangan nomor urut 02, Salim-Fattah, merupakan koalisi dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik Informatika.
Kemenangan Syukur-Anzari juga boleh dikatakan cukup menarik, karena berhasil mengumpulkan angka dukungan yang relatif terbesar, bahkan terbesar sepanjang sejarah pelaksanaan Pemilu Raya di Uniska MAB. Meskipun tercatat ada sekitar 13,188 mahasiswa yang tidak menggunakan hak pilihnya atau setara 67,93%.