Lokasi Jembatan Liang Anggang III, tampak kendaraan berat tetap melintas, Senin (23/05/22).
Editor: ArielS/M/DQ
Banjarbaru, Banuaterkini.com - Meski sudah dilakukan simulasi pengaturan kendaraan berat roda 6 atau lebih yang boleh melintas di Jembatan Liang Anggang III yang terletak di Jl A. Yani Km. 22, Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Banjarbaru, sejak Sabtu (20/05/22) hingga mulai diberlakukannya pengalihan arus mulai hari ini Senin (23/05/22), masih terlihat belum efektif,
Berdasarkan pantauan media ini, Senin (23/05/22) mulai pukul 11.30 hingga pukul 14.30 masih ada sejumlah kendaraan dengan tonasi yang tidak diperbolehkan tetap melintas di jalur Liang Anggang Arah Banjarmasin dan arah sebaliknya.
Meskipun demikian, arus lalu lintas dari arah Pelaihari menuju Banjarmasin atau sebaliknya, terpantau ramai lancar. Antrian kendaraan hanya terjadi di persimpangan Jalan A. Yani - Jalan Trikora, Liang Anggang, Persis Depan SPBU Km. 20.
Pantauan arus lalulintas Simpang Trikora - Jl. A. Yani Km. 20, Liang Anggang, Banjarbaru.
Tak ada satupun petugas Polantas maupun Dishub Banjarbaru yang tampak mengatur atau mengawasi lalu lintas kendaraan berat yang melewati jalur itu.
Pantauan media ini, hanya tampak beberapa orang petugas dari pelaksana proyek yang berdiri sambil memberikan aba-aba kepada setiap kendaraan berat yang melintas di daerah itu.
Tak adanya petugas yang mengawasi pemberlakuan pengalihan arus ini berbeda terbalik dengan keterangan PPK Wil V Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah I Kalimantan Selatan, Mirnasari Daulay, yang menegaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait berkenaan dengan pengalihan arus hari ini.
“Kami sudah melakukan simulasi selama kurang lebih 1 jam pada hari Sabtu (21/05/22) dibantu anggota Satlantas Polres Banjarbaru dan Polsek Liang Anggang, dalam rangka mengamankan proses pentupan selama pengerjaan jembatan yang diperbaiki,” jelasnya ketika itu.
Minimnya pengawasan aturan pengalihan arus ini patut dipertanyakan, mengingat jalur Liang Anggang Pelaihari dari dan menuju Banjarmasin memang jalur padat kendaraan terutama kendaraan roda empat dengan kapasitas muatan besar..
"Sayang sekali petugas tidak ada, jadi kendaraan berat bisa melintas semaunya," keluh seorang pemotor yang tidak mau dituliskan namanya kepada Banuaterkini.Com.
Dardi pengemudi truk yang melaju dari arah Pelaihari menuju Banjarmasin sempat dihentikan petugas pengawas jembatan berpakaian rompi orange, tetapi kemudian truk yang dikendarainya diperbolehkan melintas.
Menurut Dardi, dia tak tahu ada pengalihan arus jadi tetap saja melintasi jalur yang biasa dia gunakan mengatar barang ke Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
"Saya tidak liat ada papan pengumuman di Simpang Tiga Bentok - Bati-bati, terlalu kecil kayanya makanya gak keliatan," aku pengemudi itu.
Papan pengumuman di Simpang Tiga Bentok - Bati-bati, Dekan Pisang Kipas Bati-bati ini tampak terlalu kecil dan kurang proporsional, sehingga kurang terbaca oleh pengendara dari arah Pelaihari.
Reporter Banuaterkini.com mencoba menelusuri papan petunjuk yang disebutkan Dardi tersebut. Jika dilihat dari posisinya dan ukuran papan pengumuman itu memang kurang proporsional, sehingga kurang terlihat jelas tulisan dalam pengumuman itu oleh pengendara dari arah Pelaihari menuju Banjarmasin. Ukurannya terlalu kecil dan kurang miring menghadap kendaraan dari Pelaihari.
Belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak terkait mengenai kurangnya pengawasan dan ukuran papan petunjuk pengalihan arus yang terlalu kecil itu.**